REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, dalam siaran persnya Senin (15/11) memaparkan bahwa saat ini pemerintah sedang menyusun grand design untuk rehabilitasi dan rekosntruksi daerah bencana banjir bandang Wasior.
''Pemerintah Provinsi Papua Barat dan pemerintah Kabupaten Wondama diminta segera memastikan tempat relokasi untuk rehabilitasi dan rekonstruksi,'' tutur Agung usai meninjau hunian sementara (huntara) di Wasior, Senin (15/11).
Agung juga meminta agar pemerintah daerah memilih lokasi yang tepat dan aman untuk relokasi. Hal ini agar korban banjir bandang terhindar dari musibah yang sama untuk kali kedua. Saat ini sudah terbangun sebanyak 19 huntara dari rencana keseluruhan sebanyak 93 huntara.
Agung menegaskan bagi para korban yang menempati huntara akan dibantu pemerintah setidaknya selama enam bulan. Untuk tahap rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana di Indonesia termasuk di dalamnya Wasior, pemerintah akan mengarahkan dana bantuan dari luar negeri. Dijelaskan saat ini sudah ada komitmen dari sejumlah negara diantaranya Amerika Serikat dan Australia. Jumlah yang tercatat dana bantuan asing untuk bencana Indonesia sebesar 7,5 juta dolar AS.
Sebelumnya Agung juga memaparkan agar proses pembangunan huntara segera bisa diselesaikan sesuai target.Untuk mengerjaka pembangunan huntara dikerahkan 400 tenaga dari Marinir, 400 Kodam Brawijaya, 150 bantuan kewilayahan dan 200 orang dari unsur masyarakat.
Laporan terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat 173 korban meninggal di Wasior dan 118 masih dinyatakan hilang. Sementara pengungsi mencapai 5.158 orang.