Selasa 16 Nov 2010 08:18 WIB

Seorang Relawan Merapi Meninggal di Lokasi Pengungsian

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Heru Ardiyanto (40), salah satu relawan Gunung Merapi yang berasal dari Karang Taruna Wirabakti, Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, meninggal dunia akibat terkena penyakit sesak nafas saat berada di lokasi penampungan korban Merapi.

Salah satu teman korban, Sucipto, Senin mengatakan, Yanto atau panggilan akrab Heru Ardiyanto meninggal pada Minggu (14/11) saat berada di Rumah Sakit Muhammadiyah Boyolali, sekitar pukul 20.35 WIB.

Ia menjelaskan, korban yang juga alumnus Sospol Universitas Merdeka (Unmer) Malang tersebut, selama tiga hari bekerja di penampungan korban Merapi hanya sesekali mengeluh sakit akibat kelelahan.

"Yanto mengaku sakit kepala dan seluruh badannya tak punya tenaga. Kemudian saya cek ternyata dadanya terlihat hitam. Saya pun membawanya ke Rumah Sakit Muhammadiyah di Boyolali," kata Sucipto.

Dikatakannya, sejak awal keberangkatannya ke Merapi, korban sama sekali tidak merasa sakit dan terlihat sehat. Selain itu korban juga tidak sempat naik ke lokasi Gunung Merapi. "Korban hanya bertugas menanak dan memasukkan logistik di penampungan, jadi kemungkinan bukan akibat debu Merapi, dan dia hanya merasa sakit sesak nafas," katanya.

Sementara itu saat berada di rumah duka di Malang, kedatangan jenazah korban sebelumnya sudah ditunggu oleh sejumlah warga. "Yanto adalah anak bungsu dari lima bersaudara," kata kakak Ipar Yanto, Agung Wicaksono.

Agung mengatakan, bahwa dia sebelumnya diberi kabar oleh teman satu tim relawan lainnya bahwa Yanto menderita sakit. "Pak Sucipto menghubungi kami pada Minggu (14/11) pagi, dikabarkan bahwa Yanto sakit. Setelah dimusyawarahkan, keluarga minta agar dibawa pulang, agar dirawat di Malang," ujarnya.

Namun, kabar Senin pagi menyebutkan bahwa Yanto sudah meninggal di rumah sakit Muhammadiyah Boyolali pada Minggu (14/11) malam.

sumber : Ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement