REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Perbedaan pelaksanaan hari raya Idul Adha, tidak mengurangi kekhusyukan ribuan umat Islam yang berlebaran, Selasa (16/11). Sekurangnya ada empat tempat pelaksanaan shlat Ied di Denpasar, yakni di lapangan Renon, di musholla SD Muhammadiyah I, SD Muhammadiyah II dan musholla SMP/SMA Muhammadiyah Denpasar.
Dalam khutbah Iedul Adha di SD Muhammaiyah I Denpasar, Sya'ban SAg mengemukakan, perbedaan pelaksanaan sholat Iedul Adha, bukannya aib, tetapi dapat memperkaya syiar Islam. Perbedaan melihat suatu masalah, termasuk dalam menetapkan tanggal 1 Dzulhijjah biasa terjadi dan itu sudah bisa diterima secara besar hati oleh seluruh lapisanumat Islam. "Kita yang melaksanakan sholat Ied disini, karena menyaksikan bahwa para haji telah menyelesaikan wukuf, yang berarti hari ini kita harus berlebaran," katanya.
Pada bagian lain khutbahnya, Sya'ban menguraikan kemakmuran yang diperoleh masyarakat kota Mekkah, tidak lepas dari doa Nabiullah Ibrahim. Karena doa beliau-lah kata Sya'ban, Allah menurunkan kemakmuran bagi penduduk Mekkah. "Coba bandingkan dengan negara kita, yang terkenal dengan negeri yang subur, tapi penduduknya miskin. Sementara Mekkah merupakan negeri yang tandus, tapi masyarakatnya makmur," katanya.
Sementara itu, dalam pelaksanaan sholat Iedul Adha di SD Muhammadiyah I Denpasar kemarin, banyak umat Islam yang tidak kebagian tempat, padahal panitia telah menyiapkan tempat di gedung dakwah yang memiliki tiga lantai. Selain menggunakan gedung musholla, ruang pertemuan dan ruang kelas juga dipenuhi umat yang menunaikan sholat Iedul Adha.