Jumat 19 Nov 2010 22:30 WIB

PVMBG: Intensitas Gunung Merapi Cenderung Stabil

Gunung Merapi
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Intensitas erupsi Gunung Merapi yang berada di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam beberapa terakhir ini terus menurun, namun kalangan masyarakat diminta tetap waspada. Berdasarkan data pantauan secara instrumental dan visual, tampak awan panas masih sering terjadi namun intensitasnya kecil yang diikuti dengan aktivitas seismik lain seperti gempa vulklanik dan tekanan lain, kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM ) Surono, di Yogyakarta, Jumat (19/11).

Menurut Surono gempa tektonik dan Vulkanik sekali-sekali memang masih terjadi namun cenderung menurun. Tremor masih terjadi beruntun dengan amplitudo lemah namun belum menurunkan status Gunung Merapi dari awas karena masih dilakukan evaluasi. Jika kondisi Gunung Merapi tetap stabil, maka Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral bisa mengevaluasi zona aman 20 kilometer, katanya.

Ia mengatakan dalam beberapa hari terakhir ini ketinggian asap yang dipantau dari pos pengamatan Merapi semakin berkurang, hanya hanya berkisar pada ketinggian maksimal 1.000 meter hingga 2.000 meter dari puncak Gunung Merapi, bahkan pada pagi ini hanya terpantau asap solfatara putih tebal dengan tinggi maksimum 600 meter condong ke barat daya yang teramati dari Pos Tempel dan Ketep.

Hal ini, katanya, menunjukkan adanya penurunan intensitas letusan sehingga memungkinkan jika kondisinya bisa stabil maka akan ada pengurangan zona rawan. Kalangan masyarakat, terutama di tempat pengungsian diminta tetap bersabar meski mengetahui intensitas Gunung Merapi mengalami penurunan.

"Kami meminta masyarakat tetap bersabar hingga kondisi Gunung Merapi benar-benar membaik. Masyarakat tetap di tempat pengungsian. Jangan pulang dulu ke desa masing-masing," katanya.

Aktivitas seismik Gunung Merapi yang terpantau Jumat (19/11) dini hari hingga pagi ini menunjukkan gempa vulkanik sebanyak satu kali, guguran empat kali, gempa tektonik satu kali dengan tremor masih beruntun dan tidak diikuti awan panas. Namun jika dibandingkan dengan aktivitas sebelumnya pada Kamis (18/11) memang mengalami penurunan tercatat gempa vulkanik sampai 57 kali, guguran enam kali, gempa tektonik dua kali, dan awan panas satu kali.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement