REPUBLIKA.CO.ID,CILEGON--Meski sengketa hak pengelolaan lahan (HPL) dengan PT Krakatau Steel atas bidang tanah yang tengah dibangun Pelabuhan Kubangsari belum usai, Pemerintah Kota Cilegon tetap akan melanjutkan pembangunannya pada tahun depan.
Bahkan, pembangunan pelabuhan ini mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 10 miliar pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2011. "Kelanjutan pembangunan pelabuhan Kubangsari ini termasuk dalam prioritas pemkot pada 2011 untuk meningkatkan daya saing daerah," kata Walikota Cilegon, Tb Iman Ariyadi, Jum'at (19/11).
Terhambatnya realisasi Pelabuhan Kubangsari ini dipicu oleh sengketa tanah antara PT Krakatau Steel (KS) dengan Pemerintah Kota Cilegon di lahan seluas 66,5 hektare yang terletak di Kelurahan Kubangsari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon. PT Krakatau Steel mengklaim hak pengelolaan atas lahan tersebut, yang rencananya akan dibangun pabrik baja.
Menurut Iman, melanjutkan pembangunan Pelabuhan Kubangsari merupakan bagian dari pengembang kota di wilayah barat Kota Cilegon. Selain itu, Pemkot Cilegon juga memprioritaskan pembangunan sub terminal Seruni, peningkatan jalan lingkar selatan (JLS) di wilayah selatan Cilegon, dan rehabilitasi Terminal Terpadu Merak (TTM) di wilayah utara Cilegon.
"Setelah melalui proses penyusunan dari bawah mulai dari Musrenbang (musyawarah rencana pembangunan) di tingkat kelurahan, akhirnya kita menentukan lima prioritas untuk dilakukan di tahun 2011," kata Iman.