Sabtu 20 Nov 2010 05:30 WIB

Pemkab Sleman Persiapkan Mobilisasi Massal

Rep: Indah Wulandari / Red: Endro Yuwanto
Pengungsi Merapi
Foto: Tahta/Republika
Pengungsi Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pemkab Sleman, DI Yogyakarta, akan mempersiapkan mobilisasi massal pengungsi pasca penurunan zona bahaya Merapi. Pembak akan membantu mengkoordinasikan alat-alat transportasi.

"Dalam dua hari ini kami persiapkan barak pengungsian lama yang ditinggalkan di zona bahaya dulu," ujar Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu, di Stadion Maguwoharjo, Jumat (19/11).

Persiapan Pemkab Sleman adalah dengan memperbaiki, membersihkan, serta menyediakan pasokan air kecamatan Turi, Pakem, dan Cangkringan. Pemkab Sleman pun berharap, imbuh Yuni, pengungsi yang berada di zona aman kembali.

"Mengantisipasi gerakan massal, kami tahu mereka ingin cepat pulang. Tapi tolong koordinasi tentang tempat aman," pinta Yuni. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan karena Pemkab Sleman belum resmi mengumumkan penurunan zona bahaya.

Mulai Jumat pagi ini, radius bahaya Merapi untuk Kabupaten Sleman sudah dipersempit sampai 15 kilometer. Ternyata, sebagian besar pengungsi belum mendapat pemberitahuan dan masih tinggal di pengungsian.

"Dereng ngertos niku mas, enjih nopo? (Belum tau tuh mas, emang iya). Iso mulih iki berarti (Bisa pulang berarti)," tanya Purwadi yang tinggal di pos pengungsian Maguwoharjo. Pria asal Dusun Ngempring, Puwobinangun, Pakem, ini mengaku belum mendapat pemberitahuan apa-apa dari petugas di pengungsian.

Purwadi memastikan,ia dan keluarganya akan segera meninggalkan pos pengungsian untuk beranjak ke kampung halamannya jika ada pengumuman resmi.

Hal yang sama disampaikan Fajar, warga Candibinangun, Pakem. Ia juga mengaku tidak mendapat informasi tersebut. "Kulo ket wau teng mriki mas, nek onten pengumuman kulo nggih kudune mesti ngerti (saya dari tadi di sini mas. Kalau ada pengumuman saya pasti tahu)," terangnya.

Kondisi di pengungsian Maguwoharjo sendiri terpantau normal seperti hari-hari biasanya. Di sejumlah titik tampak sepi, namun itu merupakan pemandangan yang wajar karena pada siang hari kebanyakan pengungsi kembali untuk mengunjungi rumahnya.

Pemerintah melalui Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) pagi ini telah mengumumkan bahwa radius bahaya di kawasan Merapi kembali diturunkan. Untuk wilayah di sebelah barat Kali Boyong radius bahaya menjadi 10 km. Sedang yang berada di timur sungai tersebut sampai ke Kali Gendol, radius bahaya menjadi 15 km. Untuk wilayah Magelang dan Boyolali juga mengalami penurunan, yakni masing-masing 5 dan 10 kilometer.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement