Sabtu 20 Nov 2010 08:46 WIB
Bencana Merapi

Zona Berbahaya Boyolali 5 KM

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Radius daerah berbahaya Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, diturunkan dari 10 kilometer menjadi lima kilometer, Jumat, meski status gunung itu masih "awas".

Tri Mujianto, petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Desa Jrakah, Selo, Boyolali, membenarkan bahwa radius bahaya sudah diturunkan dari 10 km menjadi lima km untuk wilayah Boyolali. Namun, kata Tri Mujianto, status Gunung Merapi hingga sekarang masih awas.

Penurunan radius bahaya tersebut, kata dia, karena aktivitas Merapi menunjukkan penurunan selama beberapa hari terakhir.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan kegempaan, Jumat, dari pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB, gempa vulkanik terjadi tujuh kali, guguran material empat kali, tremor beruntun, dan awan panas tidak ada.

Asisten III Bidang Kesra Setda Boyolali yang juga Koordinator Penanggulangan Bencana Syamsudin membenarkan informasi penurunan radius daerah rawan bencana di wilayah Boyolali. Menurut Syamsudin, pihaknya mendapat informasi itu melalui "Short Message Service" (SMS) dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta.

Namun, pihaknya belum berani memutuskan atau mengizinkan pengungsi untuk pulang. "Kami sudah terima SMS, tetapi masih menunggu surat resmi sehingga kami belum berani mengizinkan pengungsi pulang," katanya.

Ia menjelaskan, para pengungsi yang pulang ke rumah masing-masing akan diberikan jatah hidup (Jadup) lima hari ke depan.

"Jadup itu berupa beras 0,4 kg/orang/hari, dan uang lauk pauk sebesar Rp4.500/orang/hari," katanya. Namun, pengungsi yang masih masuk radius daerah bahaya Merapi yang nekat pulang ke kampungnya tidak diberikan jadup.

Sementara, sekitar 212 pengungsi yang menempati posko pengungsian di gedung DPRD Boyolali, Jumat petang, mulai meninggalkan lokasi.

Mereka warga Desa Samiran dan Suroteleng, Kecamatan Selo, meninggalkan tempat pengungsian dengan menyewa bus.

Menurut Sukidi (43), pengungsi dari Samiran, kondisi Merapi sudah aman dan radius bahaya diturunkan menjadi lima kilometer sehingga warga langsung meninggalkan pengungsian.

Selain itu, warga mulai bosan selama dua pekan lebih terpaksa hidup di pengungsian dan mereka juga kangen melihat kondisi rumah. Sementara gedung DPRD Boyolali sudah mulai kosong ditinggalkan para mengungsi. Mereka terdiri dari ibu-ibu, lanjut usia, dan anak-anak. Pengungsi tersebut terpaksa menyewa bus dengan cara iuran karena Pemkab belum berani memberikan izin mereka untuk pulang ke rumah masing-masing.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement