Ahad 21 Nov 2010 00:22 WIB

DKP Ingatkan Nelayan Waspadai Angin Musim Utara

Nelayan, ilustrasi
Foto: Antara
Nelayan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI--Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi mengingatkan nelayan setempat akan bahaya angin musim utara. "Angin musim utara terkenal dengan anginnya yang kencang sehingga menyebabkan gelombang tinggi di lautan. Untuk itu, nelayan harus lebih waspada," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Zabur Rustam di Jambi, Sabtu.

Menurut dia, angin musim utara biasanya mulai muncul awal Desember hingga Maret. Kencangnya angin tersebut akan mengakibatkan gelombang tinggi di laut dengan ketinggian antara 1-2,5 meter.

Untuk terus mengingatkan nelayan tangkap di Tanjabbar, DKP Tanjabbar selalu mengadakan sosialisasi akan peringatan dini bahaya angin laut melalui petugas penyuluh lapangan (PPL).

Sementara, untuk mengantisipasi penurunan produksi nelayan akibat angin musim utara, DKP Tanjabbar juga terus melakukan terobosan dengan cara menggulirkan bantuan berupa kapal tenaga besar.

"Selama ini kebanyakan nelayan tangkap Tanjabbar menggunakan kapal-kapal kecil. Sehingga, saat angin kencang datang, nelayan jarang dan enggan melaut karena khawatir gelombang tinggi," jelasnya.

Dikatakannnya, dengan adanya bantuan kapal bertenaga diatas 30 GT nelayan bisa tetap melaut meski dalam keadaan angin kencang.

Ia mengatakan, sejak tiga tahun terakhir sedikitnya delapan bantuan kapal besar yang bersumber dari APBN telah diserahkan kepada beberapa kelompok nelayan di Tanjabbar.

Berdasarkan data di DKP Tanjabbar, nelayan tangkap di daerah tersebut berjumlah sekitar 400 orang lebih yang terbagi dalam beberapa kelompok. Dalam satu tahun, nelayan tangkap Tanjabbar sedikitnya bisa meraup 20 ribu ton jenis ikan tangkap. Diantaranya, pari, bandeng, kepiting, senangin, kerang, udang, bawal dan jenis lainnya.

sumber : Ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement