Ahad 21 Nov 2010 22:24 WIB

Kopassus Siap Bantu Pengungsi Hingga Lewat Masa Tanggap Darurat

Rep: Indah Wulandari/ Red: Endro Yuwanto
Danjen Kopassus Brigjen TNI Lodewijk F Paulus (kanan)
Danjen Kopassus Brigjen TNI Lodewijk F Paulus (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kopassus berkomitmen membantu pengungsi korban Merapi hingga masa tanggap darurat selesai pada 24 November mendatang. Danjen Kopassus Mayjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus, menegaskan hal itu pada Sabtu petang (20/11).

Lodewijk menjelaskan, para pengungsi yang berada dalam areanya banyak yang belum pulang pascapenurunan zona bahaya Merapi. Pasalnya, imbuh dia, mereka sebagian besar tinggal di sekitar Kali Gendol.

Keputusan tetap melayani para pengungsi karena kondisi yang belum stabil untuk relokasi. Sehingga Kopassus tetap melakukan penyisiran sesuai permintaan warga setempat. "Radius operasi makin naik ke atas, kami tunggu permintaan masyarakat seperti laporan kehilangan," ujar Lodewijk.

Usai mengecek kondisi posko penampungan Kopassus, Lodewijk pun mengecek tempat karantina ternak milik warga. Sekitar 30 sapi dan belasan kambing ditempatkan di kandang khusus. Bahkan Lodewijk pun membeli seekor sapi milik warga dengan harga Rp 6 juta. Menurut sang pemilik, sapinya sempat ditawar Rp 5 juta sebelum bencana Merapi terjadi. Ia pun berterimakasih pada Danjen Kopassus yang membelinya di atas harga biasa. "Saya namakan sapi ini Ksatria karena mampu bertahan di segala kondisi," papar Lodewijk.

Bersama Lodewijk, turut memantau pula Wakil Direktur Utama PT Republika Media Mandiri Daniel Wawengkang. Daniel menilai, kondisi tenda, sanitasi, maupun logistik terjamin. Setelah itu, rombongan ini pun menuju pos pengungsian Stadion Maguwoharjo.

Setidaknya setiap hari, pasukan Kopassus dibantu relawan dari Wanadri dan tim SAR mengevakuasi dusun-dusun di radius rawan bencana. Dari hasil evakuasi tercatat di enam dusun Kecamatan Cangkringan (Plumbon,Gadingan, Blonggrang, Argomulyo, Ngancar, dan Ngepringan) ada 51 orang tewas dan enam orang luka-luka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement