REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pasir yang dibawa oleh aliran lahar dingin Gunung Merapi ke Kali Code di Yogyakarta mulai masuk ke saluran air hujan (SAH) di pemukiman warga sekitar kali tersebut. Bahkan akibat masuknya pasir itu, tiga Rukun Warga (RW) di Kampung Jogoyudan, Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis, Yogyakarta tergenang air jika hujan turun cukup deras.
Tiga RW tersebut adalah RW 8,10 dan 11. "SAH warga kemasukan pasir akibat sedimentasi Kali Code oleh banjir lahar dingin Merapi semakin naik. Sehingga saat musim hujan air tidak bisa mengalir ke kali dan menggenang di jalan-jalan kampung hingga masuk rumah warga," terang Camat Jetis, Sisruwadi, saat dihubungi, Rabu (24/11).
Menurutnya, saat hujan deras mengguyur Yogyakarta, Jumat lalu, tiga RW di Kampung Jogoyudan tersebut tergenang air cukup lama. Diakuinya, banyak SAH di kampung yang terletak di bantaran Kali Code itu kemasukan pasir Merapi. Tetapi menurutnya yang paling parah adalah yang berada di tiga RW tersebut.
Pihaknya, kata dia, sudah melakukan identifikasi terhadap permasalahan itu dan sudah melakukan rembug warga untuk menyelesaikan hal tersebut. Pasalnya jika kondisi itu tak segera di selesaikan maka Kampung Jogoyudan terancam tergenang kembali jika hujan turun cukup lama.
Menurutnya, pihaknya telah mendistribusikan pompa air untuk penyedotan genangan di jalan-jalan kampung jika hujan turun. Selain itu pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta untuk pengerukan sedimentasi Kali Code yang ada di Kampung Jogoyudan tersebut.
Pengerukan sendiri akan dilakukan pada Kamis (25/11) ini dengan alata berat yaitu backhoe. Pengerukan itu diharapkan bisa mengurangi pasir yang masuk ke SAH di perkampungan tersebut. Selain itu juga untuk meminimalisir meluapnya kali tersebut hingga masuk ke permukiman warga. "Jika pasir hasil sedimentasi di Kali Code di keruk, diharapkan pasir-pasir yang berada di SAH di perkampungan ikut turun terbawa aliran air hujan ke kali," tandasnya.