REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral masih tetap mempertahankan status 'Awas' bagi Gunung Merapi. Padahal, intensitas kegempaan terus menunjukkan penurunan.
Hasil pemantauan hingga Kamis (25/11) pagi, secara umum endapan lahar telah teramati di semua sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi ke arah tenggara, selatan, barat daya, barat, hingga barat laut. Sungai-sungai itu meliputi Kali Woro, Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Sat, Lamat, Senowo, Tringsing, dan Apu.
"Sehubungan masih ditetapkannya status 'Awas', penduduk tidak diperkenankan beraktivitas di sekitar alur sungai guna menghindari ancaman bahaya awan panas dan lahar," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, di Media Center, Kamis. Ancaman bahaya lahar ada di wilayah yang berada pada jarak 300 meter dari bibir semua sungai.
Syamsul juga mengingatkan agar masyarakat tidak panik dan terpengaruh oleh isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas Gunung Merapi. "Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diminta agar senantiasa mengikuti arahan dari pemerintah kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi Merapi," jelas dia.
Untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan landaan awan panas, tegas Syamsul, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.