Sabtu 27 Nov 2010 06:00 WIB

Sebanyak 18 Tower Terancam Letusan Bromo

Rep: Asan Haji/ Red: Endro Yuwanto
Gunung Bromo (Ilustrasi)
Gunung Bromo (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  PASURUAN--Sedikitnya ada 18 tower di kawasan Penanjakan, Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, yang terancam letusan Gunung Bromo. Sebab, belasan tower itu dipastikan bisa mengalami kerusakan jika Bromo benar-benar meletus.

Ke-18 tower itu merupakan milik dari berbagai institusi. Di antaranya institusi TNI AD, Kodam V Brawijaya, TNI AL, TNI AU, dan beberapa perusahaan yang dimiliki BUMN seperti Telokomsel. Selain itu ada antena tower milik swasta semacam Indosat dan lain sebagainya. 

Semua tower itu terancam letusan Gunung Bromo yang kini statusnya pada level IV (awas). Posisi seluruh tower di kawasan Penanjakan tersebut memang lebih tinggi dibandingkan dengan Gunung Bromo yang hanya sekitar 2.329. Itu karena, puncak Bromo berada jauh di bawah Penajakan.

Apalagi, lewat Penajakan ini tak hanya bisa melihat Bromo. Namun, ada banyak gunung di sekitarnya yang bisa terlihat dengan jelas dari Penanjakan tersebut. Misalnya, Gunung Batok, Gunung Kepolo, Gunung Guntur, Gunung Dorder, Segara Wedi Lor, Segara  Wedi Kidul, dan Gunung Watangan, Gunung Ayek-ayek, Gunung Jembangan, Gunung Wedadareni, serta Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Makanya, banyak wisatawan yang berkunjung ke Bromo memilih lewat Tosari, Pasuruan. Itu bila mereka hanya ingin melihat dengan jelas kepulan asap kawah Bromo dan gunung-gunung di sekitarnya. Mereka tak perlu turun melewati lautan pasir, karena dari Penajakan bisa terlihat dengan jelas. 

Posisinya yang sangat strategis dan lebih tinggi dibandingkan Bromo itu tak berlebihan bila  banyak tower yang dipasang di kawasan tersebut. Tempatnya pun dibangun sedemikian rupa, sehingga membuat nyaman wisatawan. Termasuk juga tower-tower yang dipasang di kawasan tersebut.

Kendati posisinya lebih tinggi dari Bromo, tower-tower di Penajakan itu diyakini tak akan terancam letusan Bromo. Sebab, menurut penjaga tower di Penajakan, Mulyono, letusan Bromo itu arahnya ke selatan dan barat.

Sementara, posisi Penajakan ada di sebelah utara dari Bromo. ‘’Jadi, tower-tower ini aman. Itu berdasarkan pengalaman sebelumnya. Selama tiga kali Bromo meletus, semua tower aman-aman saja. Ya, karena arah angin tidak tertuju ke tower ini,’’ jelas Mulyono.

Karena itu, Mulyono tenang-tenang saja, meski kondisi Bromo dinyatakan berstatus awas. Sebab, ke-18 tower itu diyakininya tidak akan terkena letusan gunung sebagaimana yang terjadi tahun  1966, 2000, dan 2004 lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement