Sabtu 27 Nov 2010 09:11 WIB
Bromo Meletus

Gubernur Jatim akan Ganti Ternak yang Mati

Rep: asan haji/ Red: taufik rachman
Gunung Bromo meletus
Foto: antara
Gunung Bromo meletus

REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGGO – Para pengungsi  yang tinggal di zona bahaya gunung Bromo dilarang membawa ternak.Gubernur Jatim menjanjikan ganti rugi untuk ternak yang mati akibat letusan Bromo.

Bantuan-bantuan yang sudah disiapkan itu, menurut Ketua I Tim Penanggulangan Bencana Letusan Bromo, Letkol Hery S, tidak hanya berupa tim medis, obat-obatan dan tempat penampungan. Namun, dapur umum pun sudah dipersiapkan.

Untuk itu, dia mengimbau agar warga dengan sukarela mengungsi ke tempat yang sudah disediakan. ‘’Jangan khawatir terhadap harta benda yang dimiliki. Silahkan bawa barang-barang berharga saja, seperti suat-surat berharga dan barang berharga lainnya,’’ kata Hery S yang juga Dandim Probolinggo ini, Jum'at (26/11).

Mengenai harta lainnya, seperti ternak kata dia, tidak perlu dibawa. Sebab, TNI/Polri sudah menjamin keamanan harta benda yang ditinggalkan. Aparat kemanan, kata dia, akan melakukan patroli di tiap kampung atau dusun. Selain itu, Gubernur Jatim Soekarwo lewat Wagub Syaifullah Yusuf juga sudah menjamin akan mengganti harta  benda warga seperti ternak yang mati akibat bencana letusan Bromo itu. ‘’Makanya, ternak jangan dibawa saat mengungsi,’’ katanya.

Semenara itu, Ketua II Tim Penanggulangan Bencana Letusan Bromo, AKBP Zulfikar menegaskan bahwa jumlah relawan akan dibatasi. ‘’Mereka yang masu masuk menjadi relawan membantu warga korban letusan Bromo ini harus lapor dulu. Itu untuk membatasi relawan yang kemungkinan punya niatan ‘’lain’’.  Kita tak ingin ada kejadian aneh-aneh,’’ katanya.

Sampai berita ini dibuat, tim relawan yang terlihat sibuk hanya dari tim-tim yang sudah mendaftar di Posko Taktis Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana Bromo di Cemorolawang. Di antara mereka adalah PMI,  Tagana, FKPPI dan SAR dan lain-lain

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement