Senin 29 Nov 2010 00:55 WIB

Ratusan Wisatawan Masih Nikmati Bromo Dari Penanjakan

Gunung Bromo meletus
Foto: antara
Gunung Bromo meletus

REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN--Ratusan wisatawan domestik dan mancanegara menyaksikan aktivitas Gunung Bromo (2.329 mdpl) dari Puncak Penanjakan, Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu. Aktivitas Gunung Bromo yang bersatus Awas (level IV) dan belakangan meningkat, menarik wisatawan untuk menyaksikannya dari jarak dekat.

Wisatawan memilih Puncak Penanjakan di Wonokitri, Tosari, Pasuruan karena lokasinya aman. Sementara, jika melalui Probolinggo yang harus melewati laut pasir, jalannya kini ditutup total, dengan pertimbangan keamanan.

Puncak Penanjakan merupakan lokasi tertinggi untuk menyaksikan panorama Gunung Bromo. Bila tidak terhalang kabut, Gunung Semeru yang berada di kejauhan (belakang) juga terlihat jelas.

Yunianto, staf dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Peberantasan Penyakit Menular (BBTKL-PPM) Kementerian Kesehatan yang tengah melakukan pemantauan udara di sejumlah titik di sekitar Gunung Bromo mengatakan, kualitas udara di Puncak Penanjakan cukup aman bagi wisatawan. "Berdasar hasil lab, kualitas udara di Puncak Penanjakan masih dibawah batas ambang batas noimal," Yunianto mengungkapkan.

Pasangan wisatawan mancanegara, Heinz dan Ivone dari Belanda mengaku, sangat tertarik dengan keindahan panorama Gunung Bromo. Meski telah mengetahui aktivitas Gunung Bromo belakangan ini meningkat, mereka mengaku tidak takut.

Bahkan aktivitas Gunung Bromo yang sedang meningkat, justru menjadi tontonan yang sangat menarik untuk disaksikan dan diabadikan. Sukarji, seorang tokoh masyarakat Desa Sedaeng mengatakan, wisatawan tak perlu takut ke Bromo, lewat Pasuruan, karena masih aman dari dampak peningkatan aktivitas Gunung Bromo.

Sukarji menyayangkan munculnya pemberitaan, dan hiruk pikuk pejabat yang berlebihan, sehingga membuat wisatawan takut untuk mengunjungi ke Gunung Bromo. Sukarji berharap agar pemerintah segera berkonsentrasi meningkatkan infrastuktur industri pariwisata di Gunung Bromo, seperti memperbaiki jalan antara Dingklik-laut pasir (kaldera) sepanjang 4 kilometer.

Padahal, jalan yang sudah rusak sekitar 4 tahun itu selalu dilalui wisatawan yang datang dari arah Probolinggo, maupun Pasuruan. Sukarji mengaku prihatin terhadap kondisi infrastruktur wisata di Gunung Bromo yang tetap dibiarkan rusak.

sumber : Ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement