REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pembahasan soal draft rancangan Undang-undang Keistimewaan Yogyakarta tak hanya menjadi isu panas di tingkat elite. Rupanya perdebatan tersebut mulai memanaskan masyarakat kota tersebut. Di tengah polemik yang terus bergulir, spanduk referendum mulai terlihat di sudut kota Yogyakarta. Spanduk itu intinya menyatakan bahwa rakyat Yogyakarta siap untuk menjalankan referendum.
Wacana soal keistimewaan Yogyakarta ini juga memunculkan anggapan adanya 'perseteruan' antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Sampai-sampai Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi meminta agar SBY tidak diadu dengan Sultan. “Jangan dihadap-hadapkan. Sebenarnya tidak ada konflik antara Sultan dan Presiden,” kata Gamawan, sebelum rapat dengan Komisi II DPR, Selasa (30/11)