REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Setelah dilakukan penurunan status Merapi dan masyarakat bisa kembali ke lokasi tempat tinggal mereka, pembangunan shelter (hunian sementara) bisa lebih cepat. Namun yang menjadi kendala adalah pengadaan bahan baku gedheg (untuk dinding yang terbuat dari anyaman bambu) karena dibuat dengan tangan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi, Sumber Daya Mineral (PUP dan ESDM) Provinsi DIY Rani Syamsinarsi pada wartawan di Yogyakarta, Jum'at (3/12). Selama ini shelter dibuat di bengkel (di bawah di luar radius bahaya Merapi) karena kondisinya masih awas Merapi dan wilayah yang akan didirikan shelter belum bisa dimasuki.
''Namun dengan penurunan status dan masyarakat bisa kembali ke rumahnya, kami bisa bergerak lebih cepat untuk membuat shelter di lokasi yang sudah ditentukan. Kami sudah kontak dan segera berkoordinasi dengan kepala desa dan koordinasi dengan pemerintah desa untuk segera membangun shelter,''kata Rani.
Selanjutnya dia mengatakan selama ini pengadaan gedheg untuk pembuatan shelter berasal dari Bantul, Magelang, Kulon Progo hingga Wonosobo. Namun dengan adanya penurunan status dan karena di Sleman juga banyak pohon bambu, dia berharap masyarakat yang selama ini mengungsi dan memiliki pohon bambu bisa diberdayakan dengan dibelinya pohon bambu sekaligus diminta untuk membuat bambu dan tenaganya akan dibayar.
Berdasar pendataan terakhir, jumlah selter yang akan dibangun bertambah menjadi 2.613 unit. Ditargetkan akhir Januari 2011 mendatang sudah bisa berdiri semua. Khusus selter di Plosokerep sebanyak 307 unit sebagai pilot project ditargetkan selesai dalam waktu 10 hari ke depan, sehingga bisa segera ditempati. ''Kurang lebih dua minggu lagi bangunan selter siap ditempati. Namun kalau dengan instalasi listriknya kemungkinan tiga minggu lagi siap,''jelas dia.
Sedang lokasi di lokasi lain akan dikerjakan secara pararel. Saat ini land clearing (pematangan lahan) sudah selesai dikerjakan di tiga lokasi yakni Plosokerep, Kuwang serta Bulaksalak dan Ketingan. Lokasi pendirian selter secara rinci untuk Desa Umbulharjo selter dibangun di Plosokerep sebanyak 307 unit, Glagaharjo di Banjarsari (808 unit), Kepuharjo (830 unit) dan Wukirsari (381 unit) dibangun di Gondang Wukirsari. Selanjutnya selter untuk warga Gunungan dibangun di Bulaksalak (194 unit), Argomulyo di Kuwang (261 unit) dan Sindumartani di Ketingan (26 unit).