REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER--Sebagian warga di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mulai merasakan turunnya hujan abu vulkanik dari Gunung Bromo (2.392 mdpl) yang berada di Kabupaten Probolinggo, Selasa (14/12).
Abu vulkanik tersebut dirasakan oleh sejumlah warga di Kecamatan Kencong, Jombang, Gumukmas, Puger, Balung, Rambipuji, dan Kaliwates.
"Memang tidak terlihat hujan abu di sini. Kalau naik sepeda motor tanpa menggunakan helm, mata terasa perih dan debu menempel di baju," kata Purwanto, salah seorang warga Kecamatan Kencong.
Menurut dia, halaman rumah yang sudah dibersihkan dipenuhi debu yang sangat halus, sehingga beberapa kali harus menyapu halaman rumah tersebut. "Kendaraan yang diparkir di halaman rumah juga tertutup debu, sehingga harus membersihkan kendaraan itu beberapa kali," tuturnya.
Akibat hujan abu yang mengguyur di Kecamatan Kencong tersebut, Camat Kencong, M. Yusuf melakukan koordinasi dengan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana terkait persoalan tersebut.
"Kami segera memborong masker di sejumlah apotek yang berada di kecamatan setempat dan membagikannya ke pengguna jalan," kata Yusuf. Ia menjelaskan, pihak kecamatan akan membeli masker lebih banyak lagi, apabila hujan abu masih mengguyur di kecamatan setempat pada Rabu (15/12).
Selain itu, sejumlah guru di Kecamatan Kencong juga mulai membeli masker untuk dibagikan kepada murid-muridnya karena khawatir mengganggu pernapasan anak didiknya.
Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Jember, Edy Budi Susilo mengatakan hujan abu vulkanik Bromo tersebut mengguyur kawasan Jember bagian barat dan selatan.
"Memang kami menerima laporan dari warga dan aparat desa terkait dengan hujan abu vulkanik yang sangat tipis dan tidak terlihat dengan mata," paparnya.
Humas Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember Yumarlis mengatakan pihaknya sudah menyiapkan ribuan masker untuk mengantisipasi hujan abu vulkanik Bromo yang mengarah ke Kabupaten Jember.
"Kami siapkan masker untuk mengantisipasi abu vulkanik yang dirasakan oleh sebagian warga di Jember," katanya. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam situsnya menyatakan bahwa status kegiatan Gunung Bromo diturunkan dari Awas (Level IV) menjadi Siaga (Level III) sejak 6 Desember 2010 pukul 12.45 WIB.