REPUBLIKA.CO.ID,PALANGKA RAYA--Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustin Teras Narang SH, mengatakan, pada tahun 2011 perusahaan pertambangan batubara PT Adaro Indonesia, berjanji memberikan bantuan sebesar Rp2 miliar. "Bantuan serupa juga sudah dilakukan pada tahun 2010 senilai Rp 2 miliar. Uang tersebut dipergunakan untuk pembangunan ruang Unit Gawat Darurat (UGD) di Rumah Sakit Doris Sylvanus," kata Agustin Teras Narang SH, di Palangka Raya, Jumat.
Menurutnya, PT Adaro Indonesia wilayah oprasinya ada di Kalimantan Selatan, namun ada dua wilayah di Kalteng yang masuk tempat kegiatan pertambangan mereka. Kedua kabupaten itu adalah Barito Timur dan Barito Selatan. "Dua kabupaten yang menjadi tempat kegiatan PT Adaro itu berupa jalan dan pelabuhan di Desa Kelanis Kabupaten Barito Selatan," ujarnya.
Diutarakannya, bantuan yang selama ini diberikan di kedua kabupaten Kalteng tersebut, berupa pembangunan rumah ibadah, sarana pendidikan, kesehatan, dan perekonomian masyarakat yang terkena dampak dari kegiatan PT Adaro. "Sedangkan pajak dua kabupaten ini juga mendapatkan, sedangkan untuk pemerintah provinsi tidak mendapatkan. Karena yang berwenang dalam hal pajak adalah pusat," terangnya.
Dijelaskannya, berkaitan dengan tuntutan yang dilakukan masyarakat Desa Kelanis Kabupaten Barito Selatan, ia menilai hal itu wajar saja asalkan tuntutan ganti rugi lahan itu dapat dipertanggungjawabkan kepemilikannya. "Dalam hal ini masyarakat hendaknya tidak ganti rugi, karena begitu selesai dibayar PT Adaro maka masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Justru yang baik itu adalah kerjasama," tegasnya.
Kemudian, sambung dia, dalam hal ini ia akan berupaya melakukan pendekatan lagi dengan masyarakat setempat, ini terkait dengan visi dan misi yang ia emban bersama pak Diran pada Pemilukada Juni 2010 lalu. "Salah satu yang akan kita galakkan di Desa Kelanis tersebut adalah rehabilitasi perkebunan karet yang selama ini telah terbukti menjanjikan," tandasnya.