REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO--Tanggul penahan lumpur Lapindo di titik 80 di kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, Kamis, jebol menyusul amblesnya tanah di kawasan tersebut. Staf Operasional Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Ujang Lukman, Kamis mengatakan, jebolnya tanggul tersebut diduga terjadi akibat adanya subsiden atau tanah ambles.
"Jebolnya tanggul ini diduga kuat akibat amblesnya tanah yang terjadi di kawasan tersebut sehingga tanggul tidak mampu menahan luapan lumpur dari dalam kolam penampungan," katanya.
Ia mengemukakan, tanah yang ambles tersebut dengan panjang sekitar 300 meter dan posisi tanggul yang jebol berkisar antara 75 sampai dengan 100 meter. "Akibat jebolnya tanggul ini membuat areal persawahan yang ada di sebelah timur tanggul tergenang air dari dalam kolam penampungan," katanya.
Ia mengemukakan, saat ini BPLS sedang berupaya untuk menutup kembali tanggul yang jebol supaya tidak terus meluber ke rumah warga yang jaraknya sekitar satu kilometer dari posisi tanggul jebol.
"Tanggul lain dengan radius sekitar 50 meter dari lokasi jebolnya tanggul juga mengalami retak-retak," katanya.
Menurutnya, perbaikan tanggul yang jebol ini membutuhkan waktu paling cepat sepekan mengingat saat ini sedang musim hujan dan material urugan tanah yang digunakan kurang bagus. "Paling cepat sepekan baru bisa ditutup jebolnya tanggul ini, tapi saya tidak yakin karena kualitas tanah urugan yang digunakan untuk menutup tanggul ini kurang bagus," katanya.