REPUBLIKA.CO.ID, TOBA SAMOSIR--Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara dewasa ini mengalami krisis keuangan, ujar Bupati Kasmin Simanjuntak. "Bahkan untuk Desember 2010 kita defisit kas, mengakibatkan tagihan berupa Surat Permintaan Pembayaran dan Surat Perintah Membayar dari satuan kerja perangkat daerah termasuk tagihan penyedia barang dan jasa tidak dapat dibayarkan," ujarnya di Balige, Senin.
Ia mengatakan, krisis terjadi karena pendapat dalam APBD 2010 hanya Rp439,548 miliar, sedangkan belanja mencapai Rp 466,969 miliar. "Defisit ini rencananya akan ditutupi dengan sisa lebih perhitungan anggaran tahun 2009 sebesar Rp 27,420 miliar," ujarnya.
Hanya saja, sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) 2009 itu ternyata hanya sekitar Rp 2,555 miliar sesuai laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) tahun 2009 yang sudah diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan. "Selisih antara perkiraan dengan realisasi jumlahnya sebesar Rp 24,866 miliar. Perhitungan silpa dalam APBD tahun 2010 ini sangat tidak rasional," tambahnya.
Kasmin menyebutkan, rencana pendapatan daerah yang tidak realistis dan perkiraan silpa yang sangat tidak rasional yang ditetapkan dalam APBD 2010 mengakibatkan alokasi anggaran belanja lebih besar, sehingga terjadi defisit kas pada Desember 2010.