REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN--Kepala Kepolisian Resort Kota Medan Kombes Pol Tagam Sinaga mengatakan, tahanan berinisial AS (23) yang tewas di dalam sel, bukan akibat gantung diri, melainkan karena mengikat lehernya sendiri dengan menggunakan celananya.
"Jadi, tahanan asal Medan Area itu tewas setelah mengikat leher dalam satu ikatan dengan bagian pintu sel tahanan di Polresta Medan," katanya ketika dihubungi di Medan, Senin.
Sebelumnya, tahanan AS yang mengakhiri hidupnya di dalam sel Polresta Medan, Sabtu (25/12) sekitar pukul 11.30 WIB, ditemukan dalam keadaan lehernya terikat dengan kain yang dililitkan di depan pintu kamar tahanan itu. Tahanan yang tewas itu terlibat dalam kasus pemerkosaan dan tengah diproses di Satuan Reskrim Polresta Medan.
Tagam mengatakan, tahanan itu tidak meninggal dunia dalam kamar sel, tetapi ketika berada di RSU dr Pirngadi Medan. Saat ditemukan petugas di dalam sel, tahanan itu belum meninggal dan masih bisa bernapas.
Kemudian korban itu dilarikan ke rumah sakit milik Pemko Medan, untuk mendapatkan pertolongan. Namun usaha yang dilakukan tim medis rumah sakit tersebut, tidak berhasil menyelamatkan nyawa korban yang sulit bernapas.
"Korban tersebut sudah cukup lama lehernya terikat dengan celana panjangnya itu. Celana itu dipotong-potong dan dijalin menjadi tali sebelum digunakan menjerat lehernya.
Ia menjelaskan, kematian korban itu bukan akibat gantung diri, seperti yang diberitakan sejumlah media massa." Jadi korban tewas bukan karena gantung diri," katanya.