Selasa 08 Mar 2011 18:28 WIB

PMI akan Hentikan Pasokan Air Bersih ke Warga Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Palang Merah Indonesia yang terus memasok kebutuhan air bersih untuk warga lereng Merapi sejak bencana erupsi Gunung Merapi akan menghentikan kegiatan pada 23 Maret 2011.

"Bencana erupsi Gunung Merapi telah mengakibatkan sumber air di lereng Gunung Merapi rusak, begitu juga dengan pipa-pipa saluran air sehingga kami kemudian memasok kebutuhan air bersih di lereng Merapi melalui 'Program Satu Juta Liter Air Setiap Hari', program ini akan berakhir pada 23 Maret nanti," kata Humas PMI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Tolchah Hamied, Selasa (7/3).

Menurut dia, saat ini PMI DIY masih terus menjalin koordinasi dengan instansi terakair dan pihak yang berkompeten terkait kelanjutan pasokan air bersih di lereng Gunung Merapi tersebut.

"Untuk melanjutkan pasokan air bersih tersebut perlu adanya kerjasama dengan berbagai pihak. Program dari PMI sendiri akan berakhir pada 23 Maret. Apakah dilanjutkan atau tidak, sedang kami koordinasikan dengan berbagai instansi. Kami harap, bisa dilanjutkan karena saluran air bersih belum berfungsi," katanya.

Ia mengatakan, sampai saat ini PMI sudah mendistribusikan sekitar 22 juta kubik air bersih untuk masyarakat di lereng Gunung Merapi baik di Kabupaten Sleman maupun Magelang, Jawa Tengah.

"Setiap hari ada 24 mobil PMI yang selalu menyalurkan air bersih, rata-rata dalam satu hari ada satu juta liter air yang kami distribusikan," katanya.

Tolchah mengatakan, masalah pendanaan juga menjadi kendala dalam memasok air bersih tersebut karena selama ini PMI harus mencari dana secara mandiri.

"BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) tidak pernah memeberi dana untuk kegiatan distribusi air bersih ini, selama ini untuk operasional tersebut PMI sudah habis miliaran rupiah, seluruh dana dicari dari donatur," katanya.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Urip Bahagia menjelaskan, pihaknya berharap pasokan air bersih bisa diperpanjang.

"Keputusan tersebut masih sedang dalam proses pembahasan. Kami akan komunikasi dengan PMI, Dinas PU serta berbagai instansi. Harapannya, tetap dilanjutkan sampai air bersih di lereng Gunung Merapi bisa teraliri secara permanen," katanya.

Menurut dia, saat ini pihaknya juga terus berupaya memperbaiki pipa air yang hancur dan sumber air yang kini sudah hidup langsung disambungkan dengan pipa untuk mengairi warga lereng Merapi.

"Sumber air 'Umbul Wadon' sudah siap untuk diambil airnya. Makanya, infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengaliri air bersih, sedang kami bangun," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement