REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Sebanyak 110 alumni SMKN 1 Kota Sukabumi yang tengah mengikuti program magang kerja di Jepang hilang kontak sejak gempa bumi dan tsunami mengguncang negara tersebut, Jumat (11/3). Ke-110 alumni tersebut merupakan bagian dari 122 alumni berprestasi sekolah tersebut yang mengikuti program magang di perusahaan-perusahaan elektronik, mesin, otomotif dan bangunan di Jepang.
Kepala Sekolah SMKN 1 Kota Sukabumi Wahyuto mengatakan di Sukabumi, Senin, hingga saat ini baru 12 alumni sekolah tersebut yang menghubungi sekolah. Sedangkan sisanya belum ada informasi keberadaan dan belum diketahui kondisi terakhirnya. "Dari mereka yang telah menghubungi kami saat ini berada di Kota Nagoya dan Tokyo, dan kondisi mereka semua selamat," kata Wahyuto.
Wahyuto mengungkapkan, setiap tahun sekolah yang dipimpinnya itu memberangkatkan 20 sampai 40 siswa berprestasi ke Jepang untuk mengikuti magang bahkan ada yang langsung bekerja di perusahaan di Jepang. "Setiap tahun kami selalu mengirim siswa berprestasi ke Jepang untuk mengikuti magang. Selain itu kami pun bekerja sama dengan perusahaan Jepang, PT JIAEC (Japan Indonesia Economic Centre) yang memberangkatkan alumni dari sekolah kami," paparnya.
Sementara itu, seorang guru bidang kesiswaan E Komara Ziatina mengatakan sejak tahun 2003 sudah 320 alumni diberangkatkan ke Jepang untuk mengikuti magang. Sementara data pihaknya semenjak 2008 sampai 2010 ada 80 siswa yang diberangkatkan. "Saat ini juga rencananya ada beberapa siswanya yang akan diberangkatkan, tetapi sedang melakukan medical check up," ujarnya.
Ia menambahkan, dari 12 alumni yang telah menghubungi sekolah di antaranya Bangun, Yudistira, Ita, Amaludin dan Syaiful dalam kondisi sehat.
Pihaknya juga terus mencoba menghubungi mereka yang hilang kontak dan berkoordinasi dengan PT JIAEC dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika