REPUBLIKA.CO.ID, BATAM - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) menemukan banyak kasus perselingkungan yang dilakukan aparat kementerian tersebut. "Kasus perselingkuhan tinggi. Ada banyak kasus yang terjadi selama ini," kata Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Samuel Tobing dalam Evaluasi Kinerja Jajaran Kementerian Hukum serayon Sumatera di Batam, Senin (14/3).
Ia mengatakan kasus perselingkuhan termasuk yang tertinggi di antara banyak masalah dalam kementerian yang harus dibenahi. Perselingkuhan, kata dia, tidak hanya sebatas urusan pribadi, karena urusan "perempuan" membutuhkan uang lebih. "Kalau selingkuh butuh uang, terus uangnya dari mana? Jawab sendiri," kata dia.
Perselingkuhan dikhawatirkan dapat memicu seseorang untuk berbuat curang dan korup. Di tanya ada berapa kasus perselingkuhan yang terjadi, ia mengatakan banyak. "Ada banyak, tapi memang tidak pernah diungkap," kata dia.
Kemenhukham, kata dia, menindak tegas aparatnya yang diketahui selingkuh. "Hukumannya selingkuh," kata dia. Selain perselingkuhan, Kemenhukham juga menyoroti kinerja aparat yang terlibat dalam peredaran narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan, pungutan liar di Lapas dan pencurian paspor di Imigrasi.