Senin 14 Mar 2011 17:47 WIB

Tsunami Jepang Berdampak pada Ekspor Impor Jabar

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menyatakan, musibah gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang, secara tidak langsung akan berdampak pada sektor industri khususnya proses ekspor-impor dari Jawa Barat. "Ya mungkin secara kasat mata akan berpengaruh kalau ekspor-impor dari Jawa Barat ke Jepang akan sedikit terganggu karena Jepang sedang menghadapi musibah besar," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Bandung, Senin.

Meskipun belum ada evaluasi tentang dampak musibah gempa dan tsunami di Jepang terhadap pembangunan di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, Gubernur, berharap dampaknya yang dirasakannya tidak terlalu besar. "Tentu saja setelah gempa dan tsunami ini, Jepang akan disibukkan dengan evakuasi warga, kemudian masa 'recovery.' Jadi saya kira wajar kalau nantinya urusan industri seperti ekspor impor akan terganggu. Tapi, sekali lagi mudah-mudahan dampaknya tidak terlalu besar kita rasakan," ujar Heryawan.

Hal senada juga diutarakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat. Ketua Umum HIPMI Jawa Barat Dede Sumirto, menyatakan, salah satu pengusaha HIPMI asal Bogor mulai merasakan dampak dari musibah gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang. "Tentang dampak tsunami di Jepang, belum ada data yang ril, namun salah satu anggota kami di Bogor yang biasa melakukan ekspor impor ke Jepang menjadi sedikit terganggu karena musibah tersebut," ujar Dede.

Sementara itu, terkait keberadaan warga asal Jawa Barat di Jepang, Gubernur memastikan mereka dalam keadaan selamat, walaupun belum ada laporan resmi. "Belum ada laporan secara khusus, tapi saya sudah dapat sms atau twitter bahwa mahasiswa asal Bogor, Bandung dan Sumedang dalam keadaan sehat, alhamdulilah," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk memantau keadaan warga Jawa Barat yang berada di Jepang, Gubernur Jabar menugaskan Disnakertras Jawa Barat untuk memantaunya. "Saya sudah tugaskan orang dari Disnaker untuk memantau warga Jabar di Jepang pascamusibah gempa dan tsunami," katanya.

Pihaknya menyatakan tidak menyiapkan tim penjemput khusus untuk warga Jabar di Jepang. "Pokoknya jika pemerintah pusat menginstruksikan apa-apa demi keselamatan warga kita di Jepang, kami siap melakukannya," ujar Heryawan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement