Senin 21 Mar 2011 17:45 WIB

Gubernur NTT: Jangan Bangga Konsumsi Beras Miskin

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG--Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya, meminta masyarakat NTT untuk tidak bangga mengonsumsi beras miskin, karena akan membuat semangat dan daya juang masyarakat untuk bekerja keras, cerdas dan tuntas menjadi menurun. "Jangan bangga makan raskin (beras miskin) tapi berbanggalah dengan makan jagung yang dihasilkan oleh kerja keras dan keringat sendiri," kata Gubernur Lebu Raya saat panen jagung bersama jemaat di Gereja Horeb Kuanheum Kecamatan Amabi Oefeto Kabupaten Kupang, Senin.

Menurut Gubernur Lebu Raya, mengonsumsi pangan lokal seperti jagung, ubi-ubian, dan kacang-kacangan saat ini terus dikampanyekan sebagai pangan lokal yang sangat dibutuhkan dalam tubuh manusia. "Dalam tubuh manusia dibutuhkan karbohidrat, protein, mineral, dan lemak yang kesemuanya itu berasal dari beras, jagung, ubi-ubian, kacang-kacangan, sayuran, daging dan ikan karena itu kampanye makan pangan lokal harus terus digelorakan," katanya.

Menurut Gubernur Lebu Raya, berbicara soal jagung ada tiga hal yang perlu diperhatikan yakni kuantitas atau jumlah jagung, kualitas atau mutu jagung dan kontinuitas atau keberlanjutan ketersediaan jagung itu sendiri. "Karena itu, mari kita jaga produksi dan produktivitas jagung agar tetap ada di masyarakat dengan memenuhi tiga hal tersebut," katanya.

Gubernur Lebu Raya mengatakan, hingga saat ini bangsa dan daerah ini, masih mengimpor jagung.

Karena itu, pengembangan dan produksi serta produktivitas jagung perlu ditingkatkan karena stoknya tidak hanya untuk dimakan manusia, tetapi juga untuk pakan ternak. Pada bagian lain, Gubernur Lebu Raya juga meletakkan batu pertama pembangunan gedung Koperasi Horeb Kuanheum, menanam anakan cendana di depan Gereja Horeb Kuanheum dan panen jagung jenis Lamoruk di Desa Fatukanutu Kecamatan Amabi Oefeto Kabupaten Kupang.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement