Kamis 30 Jun 2022 03:44 WIB

Indeks Demokrasi Jabar Meningkat Dari Ranking 31 Jadi 9

IDI Jabar masih bisa dioptimalkan sehingga rankingnya dapat terus meningkat.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Jawa Barat terus meningkat sejak 2018. Sempat berada di peringkat ke-31 di Indonesia, IDI Jabar saat ini berada di ranking 9. Wartawan mengamati layar Indeks Demokrasi Indonesia di kantor BPS, Jakarta, (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Jawa Barat terus meningkat sejak 2018. Sempat berada di peringkat ke-31 di Indonesia, IDI Jabar saat ini berada di ranking 9. Wartawan mengamati layar Indeks Demokrasi Indonesia di kantor BPS, Jakarta, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Jawa Barat terus meningkat sejak 2018. Sempat berada di peringkat ke-31 di Indonesia, IDI Jabar saat ini berada di ranking 9. 

"Sejak tahun 2018, IDI Jabar terus meningkat, mulai dari bawah hingga saat ini menempati ranking 9," ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jabar Iip Hidayat, Selasa petang (28/6/2022).

Baca Juga

Iip mengatakan, IDI Jabar masih bisa dioptimalkan sehingga rankingnya dapat terus meningkat. Oleh karena itu, pembentukan Pokja IDI Jabar bertujuan mengoptimalkan upaya peningkatan IDI Jabar.

"Pokja IDI Jabar ini memang dimaksudkan untuk membuat rumusan peningkatan IDI Jabar. Pokja akan bekerja selama 2 sampai 3 bulan hingga berhasil membuat rumusan yang akan dijadikan rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi Jabar," paparnya.

Menurut Iip, anggota Pokja IDI Jabar berasal dari berbagai lembaga, seperti BPS, Kepolisian, TNI, dan perwakilan OPD Jabar. "Saya berharap masalah IDI ini juga bisa dipahami oleh anggota Forkopimda Jabar agar dalam membuat kebijakan ke depan bisa mempertimbangkan unsur indeks demokrasi tersebut," katanya.

Sementara menurut Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ru'yat, IDI berkaitan erat dengan pengisian form yang benar sesuai dengan ketentuan dan peran media yang strategis."Peran media sangat strategis untuk mengukur sejauh mana demokrasi itu dijalankan. Dengan informasi seimbang yang disajikan. Informasi dari pemerintah dan aspirasi masyarakat harus dijaga benar keseimbangannya oleh media massa," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement