Sabtu 07 Aug 2021 23:15 WIB

Korban Meninggal Akibat Kebakaran di SPBU Pangkep Bertambah

Dua orang dilaporkan meninggal akibat kebakaran SPBU tersebut.

Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Korban meninggal akibat kebakaran  di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)di Desa Biring Ere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, bertambah satu orang. Dengan demikain sudah dua orang yang dilaporkan tewas.

"Ada penambahan satu korban, berusia delapan tahun (Habib Ashar). Sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bakar pada kepala dan perutnya, tapi setelah mendapat perawatan, korban akhirnya meninggal dunia," kata Kapolres Pangkep, AKBP Endon Nurcahyo, saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu.

Baca Juga

Sebelumnya, insiden kebakaran di SPBUyang terjadi pada Jumat, 6 Agustus 2021, sekitar pukul 15.25 Wita, mengakibatkan tiga orang korban yakni anggota TNI Kodim 1421 PangkepSerka Yarman (35), Habib Ashar (8) yang juga anak Serka Yarman dan Muhammad Alif (15) merupakan keponakannya.

Saat kejadian, nyawa Muhammad Alif tidak dapat diselamatkan karena masih berada di dalam mobil yang ikut terbakar.Sedangkan Serka Yarman mengalami luka robek pada pelipisnya terkena serpihan saat memecahkan kaca mobil karena anaknya Habib Ashar, masih berada di dalam mobil itu.

Korban berhasil dikeluarkan namun mengalami luka bakar pada bagian kepala dan perutnya.Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batara Siang Pangkep, namun nyawa Habib Ashar tidak bisa terselamatkan meski sudah mendapat perawatan secara intensif, hingga akhirnya meninggal dunia.

Sementara itu, Aparat kepolisian masih menyelidiki insiden kebakaran Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dikelola Koperasi Karyawan PT Semen Tonasa."Kita masih menunggu (hasil) Labfor (Laboratorium Forensik) dan pemeriksaan (saksi) lain," singkat Kapolres

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Biro Humas, PT Semen Tonasa (Semen Indonesia) Andi Muh Said Chalik mengatakan, pihaknya tetap kooperatif apabila pihak kepolisian memeriksa sejumlah saksi dalam kasus tersebut.Pihaknya pun belum bisa menjelaskan secara rinci, atas kejadian itu, karena masih dalam proses penyelidikan aparat kepolisian Polres Pangkep."Nanti pak, sementara ini dulu (penyelidikan) polisi di Polres.

"Iya masih menunggu hasilnya, takutnya nanti saya salah ngomong, karena Polres yang selidiki," ucap Chalik saat dihubungi melalui telepon selularnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan mengungkapkan, dari keterangan diperoleh, diduga penyebab kebakaran itu saat Serka Yarman mengisi BBM dalam Jeriken yang berada di mobilnya jenis minibus Avanza, sedangkan anak dan ponakannya juga berada di dalam mobil itu."Diduga penyebab kebakaran itu saat mobil Serka Y mengisi BBM menggunakan jeriken, karena ditemukan sisa jeriken di dalam mobil tersebut. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement