Senin 18 Apr 2022 05:11 WIB

Polisi: Tidak Ada Teror Usai Penembakan Pegawai Dishub

Satu dari empat tersangka penembakan merupakan kepala Satpol PP Makassar.

Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto mengatakan, tidak ada teror di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan itu menyusul penembakan yang menewaskan pegawai Dishub Kota Makassar Najamuddin Sewang pada Ahad (3/4/2022) pagi.
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Ilustrasi. Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto mengatakan, tidak ada teror di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan itu menyusul penembakan yang menewaskan pegawai Dishub Kota Makassar Najamuddin Sewang pada Ahad (3/4/2022) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto mengatakan, tidak ada teror di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan itu. Pernyataan ini karena adanya kekhawatiran masyarakat jika banyak teror kejahatan jalanan menyusul penembakan yang menewaskan pegawai Dishub Kota Makassar Najamuddin Sewang pada Ahad (3/4/2022) pagi. 

"Tidak ada teror di Makassar, penembakan itu murni persoalan pribadi, bukan teror," ujarnya menegaskan di Makassar, Ahad (17/4/2022).

Baca Juga

Budhi mengatakan, kasus penembakan pegawai Dishub sudah mulai menemukan titik terang setelah ditetapkannya empat orang tersangka. Keempat orang yang ditetapkan tersangka di antaranya Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Makassar Iqbal Asnan (IA) dan tiga orang lainnya inisial S, AKM, dan A.

Dia menyatakan, hasil interogasi singkat terhadap para pelaku jika korban pegawai Dishub Najamuddin Sewang terlibat cinta segitiga dengan perempuan berinisial R bersama Kasatpol PP Iqbal Asnan. "Untuk sementara motifnya itu cinta segitiga. Nanti kasus ini akan dirilis secara resmi," katanya.

Dalam kasus itu, polisi juga memeriksa 20 orang saksi, pertama, saksi yang melihat langsung di TKP, kedua saksi dari keluarga dan pihak rumah sakit (RS Siloam). Budhi menerangkan, kepolisian masih terus mengembangkan kasus ini mengingat ada saksi lain ataupun kendaraan yang terekam dalam CCTV saat kejadian tersebut terjadi, termasuk pengemudi ojek online (ojol) yang berada di lokasi.

Namun, Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, berjanji segera merilis secara lengkap pengungkapan serta pekerjaan eksekutor penembak. Terkait peranan masing-masing tersangka tersebut saat kejadian, Budhi mengatakan ada eksekutor, menggambar dan otak pelaku penembakan. Mengenai pekerjaan pelaku, belum disampaikan secara detail.

"Nanti untuk lengkapnya, karena ini kan (proses) pelaku di Polrestabes, maka akan kita rilis berikutnya," kata kapolres.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًاۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْۗ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
Dan kepada kaum Samud (Kami utus) saudara mereka Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini (seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih.”

(QS. Al-A'raf ayat 73)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement