Rabu 17 Feb 2021 15:01 WIB

Kemenkop-Kemendikbud Kembangkan Wastra Gernas BBI

Pemerintah ingin wastra yang dikenal sebagai high-end product jadi produk multifungsi

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Wastra sulam dan bordir di Museum Tekstil, Jakarta (ilustrasi). Kemenkop UKM dan Kemendikbud sepakat untuk mengembangkan wastra sekaligus mendukung Gernas BBI 2021.
Foto: Republika/Umi Soliha
Wastra sulam dan bordir di Museum Tekstil, Jakarta (ilustrasi). Kemenkop UKM dan Kemendikbud sepakat untuk mengembangkan wastra sekaligus mendukung Gernas BBI 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sepakat untuk mengembangkan wastra (kain tradisional) sebagai kekayaan budaya nasional yang bernilai ekonomi tinggi sekaligus mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2021.

Dalam rapat Pemberdayaan UKM berbasis Seni Budaya Sinergi dengan Dekranas, Selasa (16/2), Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, Indonesia memiliki kekayaan wastra yang sangat tinggi di dunia. Kementerian Koperasi dan UKM sudah melihat dan memutuskan akan mengembangkan produk wastra unggulan milik UKM. 

Baca Juga

"Wastra kita unggul karena selain berbasis kekayaan budaya dan juga berbahan baku lokal," kata Teten dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (17/2).

Teten menegaskan, wastra sebagai produk budaya memiliki keunggulan ekonomi yang sangat potensial untuk dikembangkan. Terutama melalui program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

Kemenkop UKM ingin wastra yang dikenal sebagai high-end product bisa juga dikembangkan menjadi produk multifungsi. Dengan begitu, nilai ekonominya memberi kesejahteraan para pelaku wastra itu sendiri, yakni para para perajinnya.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan, Kemendikbud telah melakukan diskusi terkait perlunya pembagian fokus tugas antara kedua kementerian dalam kerja sama dua kementerian tersebut. Kemendikbud melalui Dirjen Kebudayaan fokus pada hulu terutama dalam kaitannya dengan kreasi, riset, sejarah, dan lainnya. Adapun Kemenkop UKM fokus pada pengembangan usaha.

"Kami sepakat mengembangkan program-program yang konkret," kata Hilmar.

Ia melanjutkan, ada rencana pembuatan film dokumenter untuk lima destinasi super prioritas juga beberapa gagasan lain terkait pengembangan produk. "Nanti, risetnya terutama mengenai sejarah dan aspek kebudayaannya ada di kami," ungkap Hilmar.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Fiki Satari mengatakan, kerja sama ini menjadi tindak lanjut dari program Cerita Wastra yang diselenggarakan Kemenkop UKM bersama Dekranas beberapa waktu lalu.

Harapannya, Cerita Wastra bisa menjadi gerakan nasional yang memberikan semangat baru bagi generasi penerus bangsa untuk terus melestarikan kebudayaan Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement