Kamis 06 May 2010 22:39 WIB

Studi: Kurang Tidur Terkait dengan Kematian Dini

Rep: cr2/ Red: Ririn Sjafriani
.
Foto: corbis
.

Jangan remehkan kebiasaan mengurangi waktu tidur setiap malam. Sebuah studi yang digagas Universitas Warwick dan Federico II University Medical School menunjukan individu yang tidur kurang dari enam jam di malam hari beresiko meninggal lebih awal.

Dari sejumlah riset,  peneliti mengklaim adanya bukti konkrit keterkaitan antara kurang tidur dan kematian.

Peneliti mencatat, individu yang tidur kurang dari enam jam setiap malam, 12 persennya beresiko meninggal sebelum memasuki usia 65 tahun. Sebaliknya mereka yang tidur memenuhi kuota mengalami kecenderungan panjang umur.

Namun, peneliti juga mencatat bahwa tidur terlalu banyak dikaitkan dengan kematian dini. Mereka yang tidur selama lebih dari sembilan jam setiap malam 30 persennya beresiko meninggal lebih awal.

Akan tetapi peneliti juga menemukan hasil riset yang dipublikasikan dalam jurnal yang sama, minggu lalu, menunjukan bahwa individu yang tidur selama sepuluh jam atau lebih, mampu mencapai umur satu abad.

Perdebatan lama atau tidaknya kuantitas jam tidur tidak berhenti sampai disitu. Hasil riset lain menunjukan alokasi waktu tidur yang panjang merupakan tanda penyakit yang memicu depresi, minimnya aktivitas fisik dan beberapa jenis kanker.

Profesor Francesco Cappuccio, peneliti dari University of Warwick dan Konsultan kesehatan di Rumah Sakit Universitas Coventry dan Warwickshire NHS Trust, mengatakan meski jam tidur yang pendek cenderung identik dengan gangguan kesehatan, jam tidur panjang juga  diyakini sebagai indikator gangguan kesehatan.

"Masyarakat modern lebih cenderung mengalami pola pengurangan jam tidur. Pola ini umum terjadi pada kalangan pekerja paruh waktu dan hal itu menunjukan adanya tekanan yang lebih lama. Di sisi lain, penurunan taraf kesehatan juga disebabkan panjangnya jam tidur," tukasnya seperti dikutip dari Telegraph, Kamis(6/5).

Ia menuturkan menjalani pola tidur enam sampai delapan jam per malam secara konsisten dianjurkan bagi kesehatan. Durasi tidur bisa menjadi penanda perilaku yang sangat dipengaruhi lingkungan. Hal itu bisa berubah melalui pendidikan dan konseling serta melalui tindakan masyarakat yang ditujukan untuk memodifikasi hal yang menguntungkan dari lingkungan sosialnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement