REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Penderita gangguan jantung diimbau untuk menghindari olahraga berat, seperti tenis lapangan dan sepakbola, kata ahli penyakit jantung dari RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Rifnaldi SPjP FIHA.
"Orang yang berpotensi sakit jantung apalagi penderita jangan melakukan olahraga berat, katanya di Palembang, Kamis (28/2).
Menurut dia, olahraga ringan, seperti senam aerobik dan berjalan kaki lebih tepat dilakukan dengan mesti rutin. Olahraga ringan, kata dia, tetapi rutin akan lebih bermanfaat bagi penderita jantung karena akan membantu melancarkan aliran darah.
Aliran darah yang lancar akan mengikis sumbatan-sumbatan biasa terdapat dalam bagian tubuh.
Ia mengatakan, penyakit jantung kini tidak lagi rentan diderita usia 40 tahun ke atas. Namun, usia 30-an tahun juga mulai banyak menderita penyakit yang sampai kini masih tergolong mematikan itu.
Dia menjelaskan, penyakit jantung itu sebagian besar disebabkan karena gaya hidup, seperti perokok berat dan tidur tidak teratur.
Sampai sekarang kasus penyakit jantung yang ditemukan terhadap pria usia 30-an tahun mayoritas perokok berat belum ditemukan penderita perempuan. Rifnaldi menambahkan, menjaga gaya hidup sehat menjadi solusi menghindari penyakit jantung.
Kalaupun tidak bisa dihindari lagi karena sudah menderita penyakit itu, maka rumah sakit tersebut telah menyiapkan fasilitas yang standar internasional untuk melayani pasang "ring" jantung maupun operasi.