REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bedah plastik sangat lekat dengan urusan membuat cantik atau estetik. Namun sebenarnya operasi plastik bukan sekadar persoalan untuk membuat cantik, tapi di dalamnya ada juga yang namanya bedah rekonstruksi.
Bedah rekonstruksi biasanya untuk menangani kasus seperti luka bakar, trauma, kecelakaan dan lainnya.
"Makanya kalau melihat dari jumlah dokter bedah plastik yang sekitar 100-an sangatlah tidak ideal dengan jumlah penduduk Indonesia," ujar dr. Hendri Andreas Sp.BP, dokter spesialis bedah plastik di Jakarta beberapa waktu lalu.
Di luar negeri sendiri, jumlah dokter bedah plastik bisa mencapai angka ribuan. Hal ini pula yang membuat banyak masyarakat Indonesia lebih memilih melakukan operasi plastik di luar negeri.
"Jangan heran kalau kebanyakan mereka memilih melakukan make over di luar seperti Bangkok, Korea atau Amerika," ujar Hendri lagi.
Padahal kalau mau mengukur kemampuan dokter spesialis bedah plastik, dokter di Indonesia juga memiliki ilmu dan keterampilan yang sama dengan yang di luar negeri.
Hanya saja dokter yang baru membuka klinik barunya di MOI Kelapa Gading, Ruko French Walk Blok G 21 ini menegaskan, meski orang Indonesia juga bagian dari etnis Asia, tetap ada ciri fisik tersendiri yang berbeda dengan etnis kulit putih Kaukasia.
"Jadi belum tentu dokter di luar negeri mempunyai kesamaan persepsi, sehingga problem yang muncul sudah mengeluarkan biaya mahal, begitu sampai di tanah air timbul perasaan tak puas akan hasilnya," demikian Hendri.