Jumat 21 Mar 2014 14:08 WIB

Aplikasi Ilmu Pengetahuan di Ponsel Bisa Kurangi Stres

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Stress (ilustrasi)
Foto: under30ceo.com
Stress (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penelitian terbaru yang diterbitkan Jurnal Clinical Psychological Science menunjukkan bahwa orang yang memainkan aplikasi berbasis ilmu pengetahuan pada ponsel pintar (smartphone) selama 25 menit dapat mengurangi tingkat kecemasan pada orang yang sedang stres.

Penulis menyarankan pemilik ponsel pintar untuk menginstal aplikasi ilmiah untuk mencapai kesehatan mental yang terukur.

Peneliti utama, Dr. Tracy Dennis, seorang psikolog klinis dari Hunter College, The City University of New York mengatakan, ada kesenjangan besar antara kebutuhan dan kemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan mental. Ini memerlukan cara-cara alternatif memberikan pengobatan yang lebih terjangkau, menarik, dan dapat diakses melalui aplikasi ponsel pintar.

"Jutaan orang menderita tekanan psikologis dan gagal untuk mencari pelayanan kesehatan mental. Kebanyakan pengobatan itu terlalu memberatkan, menghabiskan waktu, mahal, dan sulit diakses," kata Dr. Dennis, dilansir dari Medical News Today, Jumat (21/3).

Para peneliti mengambil 78 peserta dengan tingkat kecemasan tinggi dan meminta mereka bermain gim 25-45 menit, kemudian meminta mereka menceritakan pengalaman singkat tentang stres yang mereka alami.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang memainkan aplikasi gim ilmu pengetahuan di ponsel pintar memiliki efek kuat mengobati kecemasan mereka.

"Kami juga meneliti apakah menggunakan aplikasi gim singkat 10 menit setiap hari selama sebulan berhasil mengurangi stres dan bahkan bisa memberikan efek positif pada wanita hamil dengan tingkat kecemasan tinggi karena ingin melahirkan," ujar Dennis.

Tim dari Amerika Serikat sedang mengembangkan sistem diagnostik yang murah yang bisa diakses dari ponsel. Mereka berharap suatu hari nanti itu bisa digunakan di lapangan sebagai pertolongan pertama, misalnya pada kecelakaan di lokasi industri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement