Sabtu 28 Feb 2015 19:28 WIB

Mengeluh Dorong Seseorang Jadi Tidak Sehat

Rep: C08/ Red: Indira Rezkisari
.
Foto: Republika/Edwin Dwiputranto
.

REPUBLIKA.CO.ID, Wakil Sekjen Majelis UIama Indonesia Amirsyah T mengatakan untuk mengantisipasi diri dari penyakit, seseorang harus punya semangat dari dalam diri untuk selalu hidup sehat. Menurut Amirsyah, kesehatan diri secara fisik perlu dijaga tidak hanya melalui perawatan medis dan fisik, tetapi juga melalui pikiran.

"Kalau ada orang setiap hari mengeluh, maka ada dorongan dalam pikiran dan hatinya untuk tidak sehat," kata Amirsyah saat mengisi dialog di Islamic Book Fair 2015 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (28/2).

Amirsyah menambahkan, bila sifat optimis dan semangat sudah ditanamkan di dalam diri, maka akan mendorong seseorang untuk hidup sehat. Selain sehat secara akal dan pikiran, tetapi juga sehat dalam menjaga pola makan, menjaga kebersihan, dan hati-hati terhadap hal-hal yang akan merusak tubuh.

Sebagai umat Islam, kata Amirsyah sebaiknya seseorang menjalankan anjuran agama yaitu kebersihan sebagian dari iman. Kebersihan yang dimaksudkan Amirsyah adalah bersih dari kuman penyakit, dan juga bersih dari pikiran-pikiran negatif.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement