REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Seorang diabetisi –atau penderita penyakit Diabetes Melitus (DM)—cenderung membutuhkan perawatan kepada dokter spesialis penyakit dalam.
Perawatan itupun harus dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan sesering mungkin. Namun untuk memaksimalkan penanganan ‘penyakit gula’ ini juga butuh perawatan mandiri di rumah.
“Perawatan ini akan sangat membantu jika si pasien tidak bisa rutin karena halangan tempat dan waktu,” ungkap Spesialis Penyakit Dalam RSI Sultan Agung, dr Hj Nur Anna, CS, Sp.PD-FINASIM, di Semarang, Rabu (3/6).
Meski begitu, jelas Anna, perawatan diabetisi di rumah tetap harus ada yang diperhatikan. Misalnya standar gizi makanan yang mencakup jenis, jumlah, dan jadwal olahraga (3J) dan upaya pencegahan komplikasi.
Standar gizi ini, jelasnya, mencakup jenis makanan yang boleh dan tidak dikonsumsi. Misalnya makanan yang dilarang seperti manisan buah dan makanan yang mengandung manis lainnya.
Demikian pula dengan makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi, seperti berbagai jenis sayuran seperti, tomat, wortel dan lainnya. Perawatan pasien di rumah juga mencakup olahraga atau latihan yang harus dilakukan secara rutin.
Ia pun menganjurkan, diabetisi melakukan olahraga yang meningkatkan fungsi jantung. “Seperti sepeda santai, jalan kaki dan senam jantung,” jelasnya.
Satu hal yang harus selalu diwaspadai bagi diabetisi adalah luka pada kaki diabetisi yang sulit kering. Luka tersebut disebabkan sirkulasi darah yang kurang baik.
Karena itu, bila di rumah sangat dianjurkan untuk selalu mengenakan kaos kaki, sandal atau sepatu yang longgar. Selain itu juga sering- seringlah membersihkan kaki dengan sabun.
Bahkan rutin senam kaki bisa mencegah ulkus kaki. Namun semua ini tetap harus dibarengi dengan mengontrol gula darah. “Meski menjalani perawatan di rumah, tetap wajib diabetisi rutin kontrol Gula Darah,” tambahnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika