Kamis 11 Jun 2015 08:15 WIB

Ilmuwan Temukan Penyebab Penyakit Kelebihan Zat Besi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Daging merah merupakan sumber zat besi terbaik.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Daging merah merupakan sumber zat besi terbaik.

REPUBLIKA.CO.ID, Peneliti dari University of Florida Institute of Food and Agricultural Sciences akhirnya menemukan penyebab pasti dari penyakit kelebihan zat besi atau hemochromatosis. Tidak semua orang bisa mengidap penyakit ini sebab ini adalah peyakit keturunan yang diwariskan dari orang tua.

Hemochromatosis paling sering ditemukan pada orang-orang keturunan Eropa Utara. Selama beberapa tahun, penderita hemochromatosis mengalami kelebihan zat besi di dalam tubuhnya sehingga masuk ke hati, jantung, pankreas, sendi, dan kelenjar hipofisis yang menyebabkan masalah kesehatan, seperti sirosis hati, kanker hati, diabetes, penyakit jantung dan penyakit sendi. Orang dengan penyakit ini harus diambil darahnya secara rutin untuk membuang kelebihan zat besinya.

"Selama 150 tahun kita tak tahu bagaimana zat besi itu bisa begitu banyak. Yang kita tahu ada protein yang membawa zat besi itu ke hati, namun tak seorang pun tahu apa jenis proteinnya," kata salah satu peneliti, Mitchell Knutson, dilansir dari Science Daily, Kamis (11/6).

Knutson dan rekan-rekannya akhirnya menemukan bahwa jenis protein tersebut adalah ZIP14. Mereka melakukan pengujian pada tikus yang tidak memiliki protein ZIP14 kemudian dikawinkan dengan tikus pengidap hemochromatosis. Hasilnya, tidak ada zat besi berlebih dalam hati mereka.

Temuan baru ini membuat ilmuwan bisa memformulasikan obat untuk mencegah kelebihan zat besi di hati. Obat tersebut bisa digunakan sebagai kombinasi dengan obat yang ada saat ini yang fungsinya maish sebatas mengikat zat besi berlebih.

Knutson menambahkan, temuan ini masih membutuhkan tes lanjutan, khususnya pengobatan yang sama untuk pasien talasemia. Pasien talaseia tidak bisa memproduksi sel-sel darah merah yang sehat, sehingga mereka tetap perlu transfusi darah secara teratur untuk tetap hidup.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement