Ahad 12 Jul 2015 06:03 WIB

Lebaran, Dokter Ingatkan tak Melahap Semua Makanan

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Opor ayam dan ketupat memang jarang terhidang, kecuali saat hari raya, bukan berarti Anda bebas menyantapnya tanpa memperhatikan kesehatan.
Foto: Republika/Amin Madani
Opor ayam dan ketupat memang jarang terhidang, kecuali saat hari raya, bukan berarti Anda bebas menyantapnya tanpa memperhatikan kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, Lebaran tinggal sebentar lagi. Bagi Anda yang beragama Muslim pasti senang akan hadirnya hari kemenangan ini.  Semua umat Muslim merayakannya dengan penuh sukacita juga penuh dengan hidangan istimewa. Mulai dari sayur pepaya, ketupat, opor ayam, sambal goreng kentang plus ati, rendang, semur daging dan lainnya. Wah menarik dan menggiurkan bukan?

Dokter spesialis gizi klinis dari FKUI/RSCM, dr Marya Haryono, M.Gizi, SpGK, mengakui saat lebaran, makanan berlimpah ruah, nikmat dan menggiurkan. Untuk mengontrolnya, ada pada diri kita masing-masing. “Pertama yang harus diingat adalah jam makan. Jika sedang jam makan besar, makanlah. Tapi jika tidak, jangan makan besar,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kemudian ketika sudah masuk jam makan besar, sebaiknya porsi disesuaikan. Menurutnya, hari raya adalah hari kemanangan. Kemenangan kan ada di dalam hati, bukan berarti semua hidangan harus dimakan semua. “Porsi kalau bisa sama saat sebelum berpuasa. Biasa-biasa saja. Setengah piring sayur dan buah, seperempat protein, hampir seperempat karbohidrat dan sisanya yang lebih sedikit minyak yang berlemak,” sarannya.

Untuk jenis, pilihlah jenis makanan yang sehat dan bervariasi, jangan semua makanan bersantan atau digoreng.

Ia juga mengingatkan saat bertamu untuk membatasi sajian kue-kue nikmat. Kue umumnya terbuat dari tepung, gula, telur, margarin dan susu. Menurutnya, kalau icip-icip saja tidak apa, tapi kalau setiap rumah dimakan kuenya, maka asupan kalori harian meningkat.

Padahal kita harus mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, juga dengan kurangi karbohidrat simpel seperti gula. Nah, pada saat hari raya makanan enak dan kue lezat disajikan, bukan salah yang menyajikan. “Tapi harus ada kontrol dalam diri,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement