Sabtu 31 Oct 2015 06:46 WIB

Diet Rendah Lemak tak Optimal Bikin Langsing

Rep: C11/ Red: Indira Rezkisari
Kegemukan bukan semata urusan gen, kebiasaan hidup yang tidak sehat juga berkontribusi pada penambahan berat badan.
Foto: pixabay
Kegemukan bukan semata urusan gen, kebiasaan hidup yang tidak sehat juga berkontribusi pada penambahan berat badan.

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah studi membuktikan diet rendah lemak tidak menghasilkan penurunan berat badan yang optimal dibandingkan dengan cara melangsingkan tubuh yang lain.

Sebuah tinjauan dari 53 penelitian ilmiah dilakukan meliputi hampir 70 ribu orang dewasa di beberapa negara. Pemimpin penelitian, Deirdre Tobias dari Brigham dan Rumah Sakit Wanita di Massachusetts mengatakan tidak menemukan bukti yang baik untuk merekomendasikan diet rendah lemak.

"Ilmu pengetahuan tidak mendukung diet rendah lemak sebagai strategi penurunan berat badan jangka panjang yang optimal," kata Tobias dilansir dari Yahoo, Sabtu (31/10).

Bahkan diet rendah karbohidrat menyebabkan penurunan berat badan yang lebih besar dibanding diet rendah lemak, menurut hasil penelitian yang dipublikasikan di The Lancet Diabetes & Endokrinologi Journal.

Berat badan pada diet rendah lemak hanya 360 gram (13 ons), dibandingkan dengan 1,15 kilogram (2,5 pon) pada tinggi lemak, rendah karbohidrat dari rencana makan.

Diet lemak telah lama ditargetkan dalam penelitian tersebut, dengan alasan bahwa setiap gram (0,04 ons) itu mengandung lebih dari dua kali lipat kalori dari tiap gram karbohidrat atau protein.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement