REPUBLIKA.CO.ID, Tahu, tempe, miso, susu kedelai, dan edamame adalah nama-nama makanan yang berbahan baku kacang kedelai. Tentu makanan-makanan tersebut mudah ditemukan di pasar baik tradisional maupun modern. Jika Anda adalah seseorang yang peduli dengan kesehatan, Anda kerap memasukkan kedelai dalam daftar makanan sebagai alternatif daging.
Akan tetapi, ternyata ada pro dan kontra mengenai memakan kedelai. Apa saja itu? Berikut ulasannya seperti dilansir dari Huffington Post.
Manfaat mengganti daging dengan kedelai
Salah satu manfaat memakan kedelai adalah kemampuannya menjadi pengganti makanan yang mampu mengganggu kesehatan kita. Seorang ahli nutrisi Vandan Sheth mengatakan, kedelai yang masih dalam bentuk asli seperti edamame, tahu, dan susu kedelai murni lebih sehat dibandingkan daging. Hal itu, jelasnya, dalam konteks kedelai mampu memberikan asupan protein, serat, vitamin, dan mineral yang kaya tanpa menyumbang kolesterol dan lemak jenuh seperti yang ada dalam daging.
Tapi, apakah kedelai benar-benar makanan super?
Di samping pengetahuan tentang memakan kedelai bisa mengurangi konsumsi daging, belum ada bukti yang menyebut kedelai punya manfaat kesehatan. Klaim kedelai bisa menurunkan kolesterol, mencegah kanker prostat dan payudara, serta membantu penurunan berat badan baru dalam tahap riset awal.
Sebagai contoh fakta, Asosiasi Jantung Amerika melakukan 22 kali percobaan yang menemukan bahwa memakan 50 gram kedelai setiap hari hanya mampu menurunkan kadar kolesterol buruk sebanyak tiga persen. Sebagai gambaran, untuk mencapai 50 gram kedelai Anda harus mengonsumsi hampir satu kilogram tahu atau meminum delapan gelas susu kedelai. Tentunya jumlah itu sangat banyak bahkan untuk pecinta kedelai sekali pun.