Ahad 05 Jun 2016 03:45 WIB

Mengenal Parkinson, Penyakit yang Mengandaskan Muhammad Ali

Rep: C38/ Red: Bayu Hermawan
Muhammad Ali
Foto: EPA/WILLI GUTBERLET
Muhammad Ali

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Petinju legendaris Muhammad Ali meninggal dunia pada Jumat (3/6). Sang legenda berpulang setelah berjuang melawan penyakit parkinson yang dideritanya sejak tahun 1984 ketika berumur 42 tahun.

Dunia menyaksikan penyakit itu secara bertahap telah kian memperburuk kondisi Ali selama beberapa dekade. Dilansir dari the New York Times, Ahad (5/6), berikut ini beberapa hal yang patut diketahui tentang parkinson.

Apakah penyakit parkinson?

Penyakit ini progresif, menimbulkan kerusakan tak tersembuhkan di bagian otak yang menghasilkan zat kimia yang diperlukan untuk membawa sinyal ke daerah yang mengendalikan gerakan.

Apa penyebabnya?

Penyebab pasti tidak diketahui. Seperti banyak gangguan penyakit, para ahli menduga kombinasi gen dan lingkungan. Artinya, orang dengan genetika tertentu mungkin cenderung menderita penyakit ini jika terpapar faktor lingkungan tertentu.

Cedera kepala yang berkelanjutan dalam tinju adalah beberapa faktor pemicu parkinson yang terdaftar dalam National Parkinson Foundation. Faktor inilah yang ditengarai berperan dalam kasus Muhammad Ali.

Bisakah Parkinson diobati?

Obat hanya dapat meringankan gejala untuk sementara waktu, tetapi penyakit ini terus berkembang. Dalam beberapa kasus, perangkat implan yang disebut deep brain stimulator dapat membantu meringankan gejala. Namun, Parkinson tidak dapat disembuhkan.

Apakah parkinson itu fatal?

Penyakit ini tidak fatal. Banyak orang, seperti Ali, bertahan hidup bersama penyakit ini selama beberapa dekade. Namun, gejala parkinson yang kian memburuk memengaruhi organ lain. Penyakit ini sering menyebabkan masalah pernapasan, seperti yang dialami Ali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement