REPUBLIKA.CO.ID, Sebelumnya telah disebutkan bahwa dalam bukunya "The Cauliflower Diet", Radha Thomas menyebutkan ada jenis diet baru yaitu diet kembang kol. Ini adalah diet yang menggantikan karbohidrat seperti nasi, kentang dan gandum dengan kembang kol. Sayuran dalam diet ini digunakan dalam membuat nasi kembang kol, kentang tumbuk, dasar pizza, kue kering dan lainnya untuk menggantikan karbohidrat makanan.
Seperti dilansir dari laman Times of India, Radha tidak asal-asalan merekomendasikan diet ini pada setiap orang. Bagi sebagian orang, diet kembang kol pantang untuk dilakukan.
Karena karbohidrat kompleks dalam kembang kol menyebabkan gas. Untuk orang dengan masalah kesehatan seperti ibu menyusui, darah encer dan pasien hipotiroid harus berhati-hati jika ingin melakukan diet ini. “Mereka harus konsultasi dulu pada dokter mereka sebelum melakukan diet kembang kol,” ujar penulis mengingatkan
Kembang kol secara umum diketahui sebagai sayuran yang memproduksi gas. Dan ini tidak direkomendasikan untuk pasien dengan gangguan tiroid atau orang yang alami masalah penyerapan yodium, pengenceran darah, dan ibu menyusui juga disarankan untuk berhati-hati ketika mengonsumsi kembang kol.
“Karena tingginya serat yang terkandung dalam kembang kol, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan perut kembung. Tapi tidak lebih dari melahap kacang merah, rajma dan jenis kacang kebanyakan. Saya tidak menganjurkan melepaskan semua sayuran lainnya sama sekali .Yang saya katakan dalam buku itu adalah Anda bisa menggunakan kembang kol sebagai karbohidrat rendah, tinggi serat, nutrisi pengganti tepung, beras, kentang, dan karbohidrat tradisional lainnya,” ujarnya.
(baca: Resep Sahur Mudah, Oatmeal dengan Buah dan Kacang)