Rabu 12 Apr 2017 08:29 WIB

Orang Tua Positif TB, Anak Diminta Ikut Periksa

Rep: Rr Laeny Sulistywati/ Red: Indira Rezkisari
Tuberkulosis
Foto: Reuters
Tuberkulosis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga dengan penyakit tuberkulosis (TB) harus waspada memeriksakan seluruh anggota keluarganya. Dokter spesialis anak rumah sakit pusat infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dr Desrinawati, SpA mengatakan, ketika orangtua positif terkena penyakit TB, maka anggota keluarganya termasuk anaknya juga diperiksa.

"Ketika ada orang dewasa positif terkena TB, daya tahan anak yang rendah sehingga membuat dia bisa tertular TB," katanya di seminar bertema 'Menuju Indonesia Bebas Tuberkulosis' di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Selasa (11/4).

Biasanya, gejala TB pada anak tidak langsung muncul, bisa tiga bulan kemudian. Untuk itu, ia menegaskan, pemeriksaan harus dilakukan karena penyakit TB tidak mengenal usia yang bisa menyerang siapa saja, termasuk bayi dan anak-anak.

"Ketika seorang ibu atau yang positif terkena TB, anaknya baik ada gejala atau tidak harus diperiksa ke dokter supaya mendapat pencegahan (tertular)," ujarnya.

Pencegahan harus dilakukan sesegera mungkin supaya sang buah hati tidak tertular TB. Untuk mengurangi risiko penularan TB pada anak, ia meminta orangtua atau anggota keluarga tidak merokok karena asap rokok menambah polusi. Selain itu, memerhatikan gizi air susu ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan itu baik. Para ibu juga diminta memerhatikan gizi anaknya dan tidak selalu harus mahal misalnya protein yang terdapat dalam telur. Harga sayuran juga tidak begitu mahal.

"Tetapi pencegahan TB pada anak-anak itu vaksinasi. Bayi baru lahir ada vaksinasi BCG untuk mencegah TB saat bayi berusia nol sampai dua bulan," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement