REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikoterapis dan ahli hubungan, Stan Tatkin mengatakan momen pasangan bertengkar sama pentingnya dengan momen saat mereka saling mencintai. Ini adalah kunci hubungan sukses.
Semua pasangan pasti berkonflik karena ada dua kepala, dua kepribadian, dan dua suasana hati yang berbeda. Tatkin mengatakan banyak pasangan berpikir karena mereka saling mencintai maka seharusnya tak pernah bertengkar.
"Saat pertengkaran itu terjadi, mereka menilai ada yang salah dan tak bisa lagi diperbaiki. Ini lebih karena pasangan tak tahu cara berkomunikasi yang baik," kata Tatkin, dilansir dari Mind Body Green, Jumat (7/12).
Penting untuk belajar cara mengendalikan situasi saat bertengkar atau berargumen dengan pasangan. Argumen biasanya dimulai karena Anda memperjuangkan sesuatu.
Ingat, Anda dan pasangan ibarat dua orang yang saling bergandengan dan berjalan bersama seperti perlombaan tiga kaki. Jika Anda jatuh, pasangan Anda juga jatuh. Ini berlaku untuk semua aspek hidup bersama.
Aturan pertama saat bertengkar adalah harus tenang. Anda perlu mengendalikan perasaan sendiri dan perasaan pasangan pada saat bersamaan. Anda harus tahu bagaimana pasangan berpikir, menempatkan diri sebagai dirinya, dan membuktikan padanya secara verbal bahwa Anda memahami apa yang diinginkan, ditakutkan, atau dikhawatirkannya.
Jika Anda tidak mengungkapkan hal ini, pasangan akan berasumsi mereka harus melakukannya sendiri. Ketika itu terjadi, bukan hanya waktu yang terbuang percuma, namun juga pasangan mulai melawan atau menghindari Anda.
Aturan kedua, bertengkar sesingkat mungkin dan temukan solusi dengan cepat. Sangat penting untuk Anda berdua merespons timbal balik satu sama lain. Jangan lengah dengan perang diam atau sibuk bersitegang.
Di awal berkonflik, tetaplah bertatap muka dan saling memandang. Anda berdua akan saling menerima dan memproses informasi penting ketika komunikasi dua arah.
Aturan ketiga, jangan pernah bertengkar lewat pesann singkat, aplikasi pesan, surel (email), atau telepon. Sekali lagi, manusia itu visual. Komunikasi tatap wajah sangat penting untuk sistem saraf, disusul suara. Sentuhan juga bisa memberi pengaruh signifikan, misalnya meredakan dan menenangkan pasangan.
Aturan keempat, fokus pada satu masalah. Jangan mudah beralih ke topik atau masalah lain sebelum menyelesaikan masalah pertama. Setelah pasangan merasa lega dan memberi sinyal masalah selesai, baru Anda membahas masalah dan topik selanjutnya jika memungkinkan.