Senin 04 Feb 2019 15:06 WIB

Beragam Bukti Diet Sehat Bisa Tekan Depresi

Makanan tidak sehat justru dapat meningkatkan risiko depresi

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Hazelnut berisi beragam mineral, vitamin dan lemak sehat
Foto:
Karbohidrat Kompleks

Sebuah tim peneliti dari Australia baru-baru ini melakukan percobaan pemantauan secara acak yang mempelajari 56 orang dengan depresi. Selama periode 12 pekan, 31 peserta diberikan sesi konsultasi gizi dan diminta untuk mengubah diet yang tidak sehat menjadi diet sehat. 25 orang lainnya menghadiri sesi dukungan sosial dan melanjutkan pola makan mereka yang biasa.

Para peserta melanjutkan terapi antidepresan dan berbicara mereka selama percobaan. Pada akhir percobaan, gejala depresi dari kelompok yang mempertahankan pola makan yang sehat membaik secara signifikan. Sekitar 32 persen peserta memiliki skor sangat rendah sehingga mereka tidak lagi memenuhi kriteria untuk depresi, dibandingkan dengan 8 persen dari kelompok kontrol.

Percobaan ini direplikasi oleh tim peneliti lain, yang menemukan hasil yang sama, dan didukung oleh ulasan terbaru dari semua studi tentang pola diet dan depresi. Tinjauan tersebut menemukan pada 41 studi, orang yang melakukan diet sehat memiliki risiko 24-35 persen lebih rendah mengalami gejala depresi daripada mereka yang makan lebih banyak makanan tidak sehat.

Dengan temuan tersebut menunjukkan, memperbaiki pola makan bisa menjadi pengobatan yang efektif biaya untuk depresi dan dapat mengurangi risiko mengembangkan penyakit mental. Untuk menerapkan diet sehat secara alami ini, ada dalam lima jenis makanan yang meningkatkan kesehatan mental. Seperti karbohidrat kompleks yang ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan gandum membantu mengisi sel-sel otak. 

Karbohidrat kompleks melepaskan glukosa secara perlahan ke dalam sistem tubuh, tidak seperti karbohidrat sederhana (ditemukan dalam camilan dan minuman manis). Jenis karbohidrat sederhana menciptakan energi tinggi dan rendah sepanjang hari dan puncak dari efeknya mengurangi perasaan bahagia dan secara negatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement