Sabtu 21 Oct 2017 14:50 WIB

Ikutan Lomba Festival Perbatasan Indonesia di Instagram

Red: Gita Amanda
Instagram.
Foto: Digitaltrends
Instagram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda hobi fotografi? Doyan selfie? Suka menjelajah wilayah perbatasan? Segera ikuti Lomba Festival Crossborder Indonesia yang digelar Kementerian Pariwisata. Batas akhir pengiriman foto hingga 25 November 2017. 

 

”Ayo kirim fotonya. Para netizen masih punya waktu mengunggah foto dari tanggal 23 Oktober sampai tanggal 25 November 2017 pukul 24.00 WIB. Pengumuman pemenangnya 27 November 2017,” ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti di Jakarta, Jumat (20/10) lalu.

 

Untuk juara I, Kemenpar telah menyiapkan hadiah sebesar Rp 10 juta. Runner up nya Rp 7,5 juta. Sementara peringkat III Rp 5 juta. Bagi yang tak masuk tiga kriteria tersebut, masih ada tiga Juara Harapan yang ikut dinilai. Untuk kategori juara harapan, nominal yang sudah disiapkan Rp 2,5 juta per orang.

 

"Jadi kalau ada tiga juara harapan ya jumlahnya Rp 2,5 juta dikalikan tiga," tambah Esthy.

 

Syaratnya sangat gampang. Dari paparan Esthy, lomba berlaku untuk seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) kecuali panitia. Pendaftarannya pun gratis. Tidak dipungut biaya. 

 

Pemotretan juga dapat dilakukan dengan menggunakan kamera ponsel, tablet, dan kamera digital. Setelah itu, foto diunggah ke Instagram. ”Wajib follow dan mention ke @festivalcrossborderidonesia dan diberi tagar #festivalcrossborderidonesia2017 #Crossborderindonesia #WonderfulIndonesia,” ujar dia.

 

Kelas perlombaannya juga dirancang sangat menarik. Mau pilih yang mana? Lomba terkait objek wisata di wilayah perbatasan Indonesia? Atau event crossborder yang ada di Indonesia? Dua-duanya terbuka untuk diikuti. Jangan lupa, foto yang diunggah disertai dengan nama peserta, domisili, judul foto, narasi foto berupa uraian ringkas atau informasi pagelaran. 

 

Selain itu, foto milik sendiri dan belum pernah atau tidak sedang diperlombakan di tempat lain. Peserta dapat mengirimkan lebih dari satu foto, foto tidak mengandung unsur SARA dan pornografi, rekayasa digital hanya diizinkan dalam bentuk cropping, highlight, shadow, tidak boleh menggabungkan dua atau lebih objek foto dan menambah atau mengurangi objek foto.

 

"Peserta diwajibkan untuk menyebutkan (mention) tiga teman dalam setiap post. Serta yang paling penting tidak mengkunci akun Instagram” jelasnya.

 

Nantinya, Kemenpar berhak menggunakan foto-foto pemenang sebagai bahan publikasi. ”Penjurian dilakukan secara tertutup. Syaratnya bisa dilihat di https://bit.ly/festivalcrossbo rderindonesia. Keputusan juri adalah mutlak, tidak dapat diganggu gugat dan tidak ada korespondensi yang akan dilayani sehubungan dengan kompetisi ini,” ujarnya.

 

Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap lomba ini bisa mendunia. Kata Menpar Arief, dari 250 juta penduduk Indonesia, 63 juta terkoneksi dengan internet aktif dan 95 persen di antaranya memiliki akun media sosial. Indonesia menempati nomor empat pengguna Facebook terbesar dunia, setelah Amerika Serikat, Brazil, dan India. Pemilik akun Twitter ada 19,5 juta atau terbesar kelima dunia setelah AS, Brazil, Jepang, dan Inggris.

 

“Yang sedang ngetop saat ini adalah platform Instagram di Indonesia dengan pertumbuhan 14 juta akun. Sudah tepat memilih Instagram,” ujar pria asli Banyuwangi itu.

 

Instagram kini menjadi media sosial yang sangat digandrungi di dunia, khususnya bagi anak muda.  Faktanya, ada sekiatr 400 juta pengguna Instagram di dunia. Di Indonesia, 97 persen pengguna Instagram menulis komentar dan menandai teman-temannya dengan fitur Like.

 

Selain itu, 85 persen pengguna Instagram di Indonesia juga membuat link akunnya ke platform media sosial lainnya, seperti Facebook, Path, dan Twitter.

 

“89 persen Instagrammers adalah anak-anak muda 18-35 tahun. Karena itu, kita tunggu karya-karya anak muda di #festivalcrossborderindonesia, ” kata Menpar Arief Yahya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement