REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kepolisian wilayah Victoria, Australia, mengungkapkan ada sekitar 12 wanita di wilayah tersebut tertarik masuk ISIS. Mereka yang tertarik, sebagian besar masih berusia muda, dan mudah terpengaruh oleh propaganda di media sosial.
Asisten Kepolisian Victoria, Komisaris Tracy Linford mencatat bahwa, setidaknya ada 12 wanita asal Victoria yang sudah bergabung dengan ISIS.
Lima diantaranya sudah berada di Suriah dan Iran. Sementrara dua lainnya belum ditemukan dan empat orang berhasil dikembalikan ke Australia, dan satu orang berhasil dihentikan di bandara.
"Kami menduga ada lebih dari 12 wanita yang akan begabung organisasi tersebut," kata Linford dilansir AFP, Sabtu (30/5).
Linford mengatakan, para wanita itu tertarik untuk bergabung dengan ISIS karena termakan oleh janji manis yang ditawarkan. Namun, menurutnya hal yang terjadi justru sebaliknya.
"Mereka terlalu banyak berangan-angan yang baik, padahal kenyataanya tidak begitu," ujar Linford.
Dalam kesempatan lain, di awal pekan ini Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan, warga Australia yang terbukti ikut bergabung dengan ISIS akan dicabut kewarganegaraannya.
Seorang ibu yang tinggal di Sydney dilaporkan menghilang dan menelantarkan kedua putrinya demi bergabung dengan ISIS.