Kamis 23 Oct 2014 12:50 WIB

Soal Calon Pimpinan KPK, Ini Harapan Gerindra

Rep: c83/ Red: Mansyur Faqih
Martin Hutabarat
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Martin Hutabarat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra, Martin Hutabarat mengatakan, calon pimpinan (capim) KPK yang lolos seleksi harus memiliki motivasi yang tinggi dalam memberantas korupsi. 

Karena isu korupsi sudah menjadi alat kampanye pada pileg dan pilpres. Malah, telah menjadi masalah besar yang harus segera diatasi di Indonesia. 

"Maka diperlukan kinerja terbaik KPK. Capim yang ada berharap bisa memenuhi peranan KPK khusunya untuk memberantas korupsi," ujar Martin kepada Republika, Kamis (23/10).

Selain memiliki motivasi tinggi dalam memberantas korupsi, katanya, pimpinan KPK juga harus bersinergi dengan pimpinan dan penegak hukum lainnya. Seperti polisi dan jaksa. "Capim KPK harus berwibawa, memiliki wasasan luas dan kemampuan," katanya.

Ia menilai, capim KPK yang telah diserahkan pansel ke DPR yaitu Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata memiliki rekam jejak yang baik. 

Namun, ia mengatakan, untuk proses pemilihan tetap tergantung pada pandangan politik DPR. Sehingga antara kedua orang itu, tidak bisa ditentukan siapa yang pantas menjadi pimpinan KPK.

Ke depan, katanya, kinerja KPK harus saling diawasi. Baik oleh masyarakat mau pun pemerintah. Sehingga rekam jejak pimpinan dan staf KPK teruji dan tidak diragukan masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement