Jumat 16 Aug 2013 05:09 WIB

Jelang 17 Agustus, Pedagang Ini Kebanjiran Pesanan

Red: Endah Hapsari
Festival Panjat Pinang
Foto: wordpress.com
Festival Panjat Pinang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Hari Kemerdekaan RI yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus selalu diisi dengan berbagai kegiatan menarik. Salah satunya, seperti perlombaan memanjat pohon pinang yang masih bertahan hingga saat ini.  

Hal inilah yang dimanfaatkan para penjual pohon pinang di sekitar Jl Manggarai Utara, Tebet, Jakarta Selatan. Di sepanjang jalan ini, para penjual pohon pinang terlihat sibuk menyerut dan menjajakan dagangannya kepada siapa pun yang melintas. 

"Inikan tahun pertama setelah 3 tahun perayaan 17 Agustus berada di bulan Ramadhan. Tapi ternyata banyak juga yang pesan," ujar Pribudi Santoso (55) yang mengaku sudah 15 tahun berjualan pohon pinang di Jl Manggarai Utara, seperti dilansir situs beritajakarta.

Dia dan beberapa penjual lainnya saat ini tidak berani menyetok banyak pohon pinang. Mereka hanya mengerjakan pohon yang sudah dipesan. "Seminggu ini sudah ada 15 pohon yang dikirim. Sekarang sedang kerjakan 5 pohon lagi yang pesanan, kita tidak berani stok," katanya.

Pribudi mengatakan, tinggi pohon yang dijual olehnya rata-rata antara 7-9 meter dan dijual seharga Rp 800 ribu sampai Rp 1,5 juta. "Tergantung tinggi dan tempat tujuan antarnya jauh atau tidak. Kalau pembeli bawa kendaraan sendiri, ya tidak ada biaya kirim," tuturnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ نُهُوْا عَنِ النَّجْوٰى ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَيَتَنٰجَوْنَ بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِۖ وَاِذَا جَاۤءُوْكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللّٰهُ ۙوَيَقُوْلُوْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا اللّٰهُ بِمَا نَقُوْلُۗ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُۚ يَصْلَوْنَهَاۚ فَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu (Muhammad), mereka mengucapkan salam dengan cara yang bukan seperti yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri, “Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahanam yang akan mereka masuki. Maka neraka itu seburuk-buruk tempat kembali.

(QS. Al-Mujadalah ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement