REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL — Menghadiri deklarasi dukungan untuk Joko Widodo- Ma’ruf Amin di Tegal, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Erick Thohir ajak nelayan di Jawa dan Lampung memilih imam, bapak sekaligus sahabat untuk rakyat Indonesia. Menurut Erick, saat ini bangsa Indonesia tengah 'ditantang' untuk memilih presiden yang akan menjadi pemimpin bagi bangsa ini, pada Pemilihan Presiden (Pilpres) pada bulan April 2019 nanti.
Erick ingin rakyat tidak sekadar memilih presiden, tetapi juga memilih imam, bapak dan sahabat untuk semua rakyat. Sebab kalau hanya memilih presiden, belum tentu mau datang, apalagi habis terpilih.
"Kalau kita milih sahabat, bapak, imam tidak hanya menjadi contoh. Tetapi insya Allah kita akan sering disapa," ungkapnya, saat memberikan arahan pada Deklarasi Dukungan Nelayan Pantura Jawa untuk Joko Widodo- Ma’ruf Amin, di gedung Graha Mina, Kota Tegal, Jawa Tengah, Senin (21/1).
Presiden Jokowi, menurut Erick, masih yang terbaik selama ini. Dari segi keimanan Joko Widodo shalatnya rajin. Selain itu juga rajin mengaji dan fasih surat- surat.
"Jadi kalau imannya baik pasti cocok untuk menjadi imam," tambahnya.
Apalagi, kata Erick, Jokowi juga merupakan bapak yang baik. Ini mesti dilihat dari sesuatu yang kecil. Bagaimana ibu Iriana, kemarin, pesawatnya telat selama tiga jam, beliau tetap duduk menunggu bukan di ruang VIP.
Pun demikian saat harus membayar makanan ke kasir, juga mau repot untuk membayar sendiri. “Itu kalau bukan bapak yang baik bagaimana bisa mencontohkan supaya keluarganya juga baik,” lanjutnya.
Anak- anaknya, masih jelas Erick, juga sama memilih dagang martabak, dagang pisang dan tidak cari proyek Pemerintah. “Artinya apa, beliau bersih dan bersahabat. Kenapa bersahabat beliau itu memang benar- benar hatinya mikirin rakyat,” tambahnya.
Erick juga mencontohkan, selesai debat pertama pada Kamis (17/11), pukul 11 malam, Jokowi langsung menuju ke Garut. Karena. Jokowi mau Indonesia ini maju.
"Kita ini mesti jadi bangsa yang optimis, jangan pesimis. Bapak- bapak ibu- ibu yang hadir di sini ujung tombak optimisme itu," tegasnya.
Di lain pihak, Erick juga mengajak segenap nelayan yang hadir dalam deklarasi ini jangan mau jika bangsa ini dipecah-belah seperti bangsa Suriah. Karena, yang akan menjadi korban akhirnya adalah ibu-ibu dan anak- anak.
"Mari, kita harus memastikan Indonesia menjadi bangsa yang optimis, harus bersatu dan maju. Dan apa yang sudah diperbuat harus senantiasa dipertahankan. Seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Dana Desa maupun Program Keluarga Harapan."
Khusus untuk nelayan. Presiden juga sudah meluncurkan program pendanaan bank mikro khusus nelayan yang bunganya hanya 3 persen. Termasuk untuk nelayan yang ada di Kota Tegal ini.
Selain itu juga ada program untuk nelayan yang akan dicanangkan ke depan. Karena bapak- bapaknya selama ini bekerja bertaruh nyawa melawan alam dan resikonya cukup besar. Ombak, angin dan badai.
Karena itu, pemerintah memikirkan ke depan akan meluncurkan program asuransi untuk nelayan. Tak hanya asuransi jiwa tetapi juga asuransi yang menjaminan kesehatan para nelayan. Karena Ujung tombak keluarga harus sehat.
Erick menambahkan, Presiden Joko Widodo juga terus mendukung nelayan berlaut. Nelayan harus berlaut, kalau nelayan tidak berlaut berarti bukan nelayan namanya. Jadi nelayan Pantura Jawa dan Lampung harus mendukung Joko Widodo supaya nelayan berlaut kembali.
"Jika Presidennya Jokowi insya Allah barokah, wakilnya ulama besar kok. Saya ucapkan terimakasih mari kita berjuang untuk Indonesia maju," tutupnya.